Badung, Gatra.com - Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Denpasar, Bali didorong mengembangkan bisnis sektor kargo udara transshipment. 

"Jika dilihat dari aspek ekonomi tentu akan memberi peluang meningkatkan keuntungan bagi Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Sebab tempatnya yang strategis," jelas Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan, Sugiharjo di Kuta, Rabu (11/12).

Dia memperkirakan Angkasa Pura I bisa meraup laba sekitara Rp51 miliar per tahun pada 7 tahun pertama. Sedangkan operator kargo memungkinkan untuk beroleh Rp262,6 miliar selama 8 tahun pertama.

Sementara, dari segi kapasitas kargo akan mengalami peningkatan. Dari kapasitas saat ini sebesar 300.000 per tahun, akan mampu mencapai 1.000.000 ton pertahun.

Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai dipilih, karena di sini telah ada 48 rute penerbangan internasional yang dilayani 37 airlines. Barang nantinya dapat diangkut menggunakan pesawat khusus kargo, atau bisa juga diangkut dengan pesawat penumpang.

"Dilihat dari potensi untuk di Bali, diangkut dengan pesawat penumpang masih sangat besar peluangnya. Sehinga tidak harus menggunakan pesawat khusus, kecuali pada daerah tertentu saja," tutupnya.