Home Kesehatan Penguatan FKTP Ujung Tombak Penanganan Defisit JKN

Penguatan FKTP Ujung Tombak Penanganan Defisit JKN

Jakarta, Gatra.com - Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI) merekomendasikan beberapa kebijakan nasional kesehatan untuk lima tahun mendatang. Salah satunya menguatkan layanan kesehatan (yankes) primer atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang menjadi ujung tombak penanganan defisit program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Ketua Dewan Pembina dan Pendiri CISDI, Diah Saminarsih menuturkan, penguatan yankes primer tidak hanya menjadi solusi untuk mengatasi persoalan defisit JKN, tetapi membawa pembangunan kesehatan di Indonesia pada Universal Health Coverage (UHC).

Menurutnya, standar yankes primer berbasis enam building blocks yang harus dipenuhi seluruhnya. Saat ini, yankes primer merupakan layanan yang memenuhi prosedur tersebut. 

"Jadi sudah harus punya kepemimpinannya, ada governance-nya, ada pembiayaan, ada tenaga kesehatan, ada produk teknologi dan obatnya. Harus ada semua. Kalau tidak ada, kita tidak akan pernah mencapai UHC. Ada satu komponen yang tidak kelihatan atau hilang ya tidak akan tertransformasi," kata Diah saat diskusi media di Spumante Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (13/12).

Rekomendasi ini bermula dari hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang menemukan dana kapitasi sebesar Rp3 triliun mengendap di Puskesmas. Artinya, yankes primer belum dimanfaatkan secara optimal untuk mencegah defisit yang sebagian besar berasal dari rumah sakit.

"Idealnya, yang ke rumah sakit itu tidak lebih dari 5%. Namun, saat ini yang terjadi di Indonesia jumlah orang pergi ke rumah sakit itu ada sekitar 17%. Itulah yang menyebabkan kenapa defisit masih berlanjut. Sementara itu, dana kapitasi yang sudah tersedia justru sisa karena tugas puskesma lebih banyak merujuk daripada mengobati orang atau memberikan layanan kesehatan," ujarnya.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof Akmal Taher yang sempat ditemui saat diskusi terkait JKN di FKUI menegaskan, penguatan yankes primer membutuhkan komitmen politik dari pemerintah dan kompetensi orang yang bekerja di sana.

"Tenaga kesehatan seperti dokter, perawat, bidan dan semuanya harus kita tambah kompetensinya karena sekarang ini kan masih lemah. Kita maunya semua secara terstruktur bertambah ilmu seperti spesialis gitu lho. Melalui cara itu, kita bisa memperkuat yankes primer, terutama puskesmas," katanya.

Prof Akmal menambahkan, terkait penguatan yankes primer di Indonesia sebenarnya sudah ada lampu hijau. Sebab, hal ini masuk dalam undang-undang tentang dokter layanan primer yang dapat disusul dengan tenaga kesehatan lain. "Tantangan ke depan adalah implementasinya ini tidak jalan. Makanya, kita harus tagih program-programnya penguatan yankes primer," tuturnya.

190