Home Ekonomi Harga Bawang Merah di Cilacap Naik Dua Kali Lipat

Harga Bawang Merah di Cilacap Naik Dua Kali Lipat

Cilacap, Gatra.com – Menjelang libur Natal dan Tahun Baru, harga sejumlah kebutuhan pokok di wilayah Kabupaten Cilacap mulai merangkak naik. Salah satu komoditas yang mengalami kenaikan cukup mencolok yaitu bawang merah.

Dari pantauan Tim Jejaring Keamanan Pangan Daerah (TPID) Kabupaten Cilacap di pasar induk, Selasa (17/12), diketahui harga komoditas bawang merah yang semula Rp14.000 menjadi Rp28.000 per kilogram atau naik dua kali lipat. Namun, harga sejumlah komoditas masih stabil.

Komoditas yang stabil di antaranya beras IR64 kualitas medium seharga harga Rp9.000 - Rp10.000 per kilogram. Daging ayam kampung Rp65.000 per kilogram dan daging ayam ras di kisaran Rp32.000 per kilogram. Sedangkan telur ayam ras masih stabil di kisaran Rp22.000 – Rp24.000 per kilogram. Sementara bawang putih tetap stabil pada kisaran harga Rp 25.000 – Rp 28.000 per kilogram.

"Dalam pantauan, ternyata harga-harga cukup stabil. Kemudian stok, masih cukup untuk natal dan tahun baru," kata Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji.

Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Cilacap memastikan harga dan ketersediaan kepokmas masih stabil jelang Natal 2019 dan tahun baru 2020. Mengingat ketersediaan yang masih cukup, dia meminta masyarakat menerapkan pola hidup hemat dan tidak berbelanja berlebihan.

Pada pantauan tersebut juga ditemukan bahan makanan yang mengandung formalin, serta pewarna kain. Dari 16 sampel makanan yang diperiksa Loka Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), tiga diantaranya diduga mengandung rhodamin B. Beberapa produk makanan lainnya juga disinyalir masih menggunakan formalin sebagai pengawet.

"Saya mau menindak bersama jajaran Forkopimda terkait pabrik pengolahan makanan sudah dikasih tau, dilarang, tapi nekat menggunakan formalin dan pewarna kain," katanya.

Sementara itu Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Purwokerto, Agus Chusaini juga mengimbau masyarakat mewaspadai peredaran uang palsu. Masyarakat perlu memahami ciri-ciri fisik keaslian uang rupiah, agar terhindar dari uang palsu dan tidak layak edar.

"Jelang libur panjang seperti ini biasanya memang peredaran uang semakin meningkat. Saya imbau masyarakat untuk mewaspadai dan mengenali ciri-ciri uang palsu," ujarnya. 

697