Padang, Gatra.com - Kendati dikritik dan diancam dengan hak interpelasi terkait keberangkatannya ke luar negeri, Gubernur Sumatra Barat (Sumbar), Irwan Prayitno justru akan ke Mesir akhir Desember 2019. Baginya, kehadirannya sangat penting untuk kuota siswa Sumbar masuk ke kampus Al Azhar.

Dikatakan Irwan, pertemuan itu tujuannya untuk meningkatkan jumlah siswa Sumbar masuk Univerditas Al Azhar, Mesir. Upaya mencapai tujuan itu, menurutnya setiap ada peluang menurutnya harus didatangi, dengan istilah "jemput bola". Dengan harapan ke depannya ada penambahan kuota. 

"Saya akan bertemu Grand Syekh Al Azhar. Saya diminta hadir, meyakinkan Al Azhar. Kalau tidak datang bagaimana. Kenapa harus Gubernur? Ya, karena gubernur yang membawa nama Sumbar," jelas Irwan, Selasa (17/12) di Padang.

Irwan menuturkan, pertemuan Pemprov Sumbar di Korea Selatan terpaksa diwakilkan dengan Sekdaprov Sumbar. Kehadiran Pemprov Sumbar dengan pihak Korea Selatan itu untuk menandatangani nota kesepahaman (MoU) delapan item kerjasama, di antaranya di bidang energi, pendidikan dan pariwisata.

Selain itu, menurutnya, kepergian ke luar negeri tidak perlu dipertanyakan. Dirinya pergi selain mendapatkan sudah mendapat izin, juga juga terbuka tentang setiap kegiatannya tanpa ada yang ditutup-tutupi. Ia berpendapat, apabila ke luar negeri kegiatannya tidak jelas, barulah perlu dicurigai.

"Semuanya saya buka di media sosial. Saya ke Amerika, Houston contohnya, kita berhasil masukan randang, UMKM kita bisa kirim. Kalau saya ke luar negeri, semuanya tampil, real time. Sekarang sedang berlangsung, untung Sekda bisa pergi. Kalau tidak bisa diwakili, saya lagi yang berangkat itu," terangnya.

Sebelumnya, keberangkatan Irwan Prayitno ke luar negeri mendapatkan sorotan dari Anggota DPR RI dari Gerindra, Andre Rosiade. Ketua DPD Gerindra Sumbar itu menggulirkan wacana hak interpelasi di DPRD Sumbar. Sorotan itu merembet kemana-mana, dan bahkan "bersengolan" dengan Nevi Zuairina, istri Gubernur Sumbar yang kini juga anggota DPR RI.