Home Gaya Hidup Sopir Angkutan Barang Enggan Masuk Jembatan Timbang

Sopir Angkutan Barang Enggan Masuk Jembatan Timbang

Muaro Jambi, Gatra.com - Jumlah kendaraan yang melakukan penimbangan muatan di jembatan timbang Desa Suko Awin Jaya, Kecamatan Sekernan, Muaro Jambi, ternyata sangat minim. Kendaraan yang masuk melakukan penimbangan rata-rata hanya 60 kendaraan setiap harinya. Padahal, kendaraan angkutan barang yang melintas di Jalur Lintas Timur Sumatra itu mencapai ribuan perhari.

"Ya, rata-rata 60-an yang masuk. Banyak yang tidak masuk," kata Wakil Kepala Jembatan Timbang, Desa Awin Jaya, Sekernan, Bahtiar Ali, saat ditanya pada Rabu (18/12).

Bahtiar mengatakan, tingkat kesadaran para sopir untuk menimbang muatannya sangat rendah. Para sopir kendaraan barang rata-rata tidak mau masuk ke dalam jembatan timbang meski telah diarahkan petugas.

"Sudah kita coba arahkan supaya masuk, tapi melawan semua," ujarnya.

Bahtiar menjelaskan jembatan timbang saat ini telah dikelola Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan. Pengelolaan jembatan timbang tersebut ternyata memiliki kelemahan lantaran di jembatan timbang tidak ada petugas kepolisian dan TNI.

"Sewaktu dikelola Dishub Provinsi, kan ada unsur Polisi dan TNI di dalamnya. Jadi para sopir itu takut. Sekarang ini malah ada kelemahan. Mereka tidak takut sama sekali. Sudah kita arahkan mereka tetap tidak mau masuk," ujarnya.

Bahtiar mengaku kalau pihaknya cukup tegas menindak kendaraan angkutan barang yang melanggar. Setiap hari ada saja kendaraan angkutan barang yang ditilang. "Tiap hari pasti ada yang ditilang, rata-rata lima kendaraan. Pembayarannya melalui pengadilan," ujarnya.

Bahtiar menyebut praktik pungutan liar terhadap para supir sudah ada di jembatan timbang. Kendaraan yang melebihi tonase atau yang melanggar selalu ditilang. "Praktik seperti itu sudah tidak ada, apalagi sekarang ini ada tim saber pungli. Bahaya kalau dilakukan," ujarnya.

Jembatan Timbang yang terletak di Desa Suko Awin Jaya ini masih minim fasilitas. Jembatan timbang ini belum memiliki lokasi tempat pembongkaran muatan kendaraan yang over tonase.

"Fasilitasnya belum ada, kalau melebihi ya kita tilang. Kalau disuruh turunin mau disimpan di mana. Kita belum punya fasiltas. Ke depan nanti akan kita perjuangkanlah," ujarnya.

1192