Jakarta, Gatra.com - Kondisi perekonomian global sedang mengalami ketidakpastian. Namun, Indonesia masih bisa bertahan dengan tekanan inflasi 3%.  Stabilitas ekonomi nasional dan tingkat inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) relatif terjaga. Berdasarkan catatan, inflasi year on year (yoy) pada akhir 2019, Indonesia mampu bertahan di angka 3,1%. Hal tersebut cenderung stabil dari rentang target 3,5%. 

"Pencapaian tersebut disebabkan terkendalinya inflasi komponen bergejolak seiring terjaganya produktivitas dan persediaan stok bahan pangan di dalam negeri," ujar Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro saat memberikan penjelasan soal keadaan ekonomi Indonesia dan Market Outlook 2020, di Plaza Mandiri, Jakarta, Kamis (19/12).

"Pengendalian inflasi juga terkait komitmen kuat pemerintah dalam menjaga inflasi komponen harga yang diatur pemerintah, seperti harga bahan bakar dan energi. Selain itu, peran aktif pemerintah dan BI untuk berkoordinasi dengan pemerintah daerah dalam menjaga inflasi juga sudah semakin membaik, sehingga pergerakan harga dapat lebih terkendali," bebernya melanjutkan. 

Di sepanjang tahun 2019 dalam konteks Year to Date (YtD), dalam bulan November 2019, Indonesia mencatatkan tingkat inflasi sebesar 2,37%. Ia meyakini tahun ini akan stagnan dalam 3% dan bertahan hingga akhir tahun. Akan tetapi, tahun depan diprediksi akan naik. 

"Di 2020, kami melihat inflasi dapat sedikit meningkat menjadi 3,54% terutama dikarenakan adanya kemungkinan penyesuaian harga beberapa barang yang harganya diatur oleh pemerintah, seperti tarif dasar listrik (TDL) dan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi," pungkasnya.