Home Politik Wagub & Sekda Kosong Bikin Gubernur Jambi Penguasa Tunggal

Wagub & Sekda Kosong Bikin Gubernur Jambi Penguasa Tunggal

Jambi, Gatra.com – Sekretaris Daerah Provinsi Jambi, M. Dianto akhirnya resmi meninggalkan jabatannya. Dianto bakal menjadi fungsional Widyaiswara tingkat utama di Pemprov Jambi.

Hal tersebut dibuktikan berdasarkan petikan Keputusan Presiden RI Joko Widodo di Jakarta dengan Nomor 83/M/2019 tentang Pemberhentian dari Jabatan Pimpinan Madya dan Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Ahli Utama. Surat ini ditetapkan pada 18 Desember kemarin.

"Iyo betul, untuk lebih jelasnya silakan tanya kepada (Plt) Kepala BKD," ujar M. Dianto, Minggu (22/12).

Widyaiswara adalah jabatan fungsional yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang mendidik, mengajar dan/atau melatih Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Lembaga Diklat Pemerintah, yang diduduki oleh PNS dengan hak dan kewajiban yang diberikan secara penuh oleh pejabat yang berwenang.

"Pak Dianto diberhentikan terhitung sejak tanggal pelantikan dalam jabatan barunya, tentang kapan jadwal pelantikan beliau dan kita masih menunggu jadwal Bapak Gubernur Jambi," kata Juru Bicara Pemprov Jambi, Johansyah.

Selain kekosongan posisi sekda, juga terjadi di posisi Wakil Gubernur Jambi hingga saat ini masih kosong pasca ditinggal Zumi Zola Zulkifli -- Gubernur Jambi sebelumnya-- yang tersandung kasus suap bersama sejumlah Anggota DPRD Provinsi Jambi yang ditangani KPK. Sisa masa jabatan Fachrori Umar sebagai Gubernur Jambi hingga 12 Februari 2021 mendatang.

Kekuasaan Fachrori lebih satu tahun lagi sebagai Gubernur Jambi. Kendati begitu, Masyarakat Jambi menjadi yang paling dirugikan karena sikap para elite politik dalam menyelesaikan persoalan kosongnya kursi Wakil Gubernur Jambi hampir dalam setahun. Tarik ulur di antara mereka.

Sebelumnya, ada dua nama yang disebut-sebut bakal calon wagub adalah Abdul Rahman (PAN) dan Al Amin Nasution (PKB) diduga bukan keinginan dari Fachrori. Dalam pemilihan Gubernur Jambi tahun 2015, Zumi Zola Zulkifli adalah kader PAN sedangkan Fachrori Umar dari Partai NasDem. Mereka juga diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Hanura.

884