Home Milenial Sanggar Pengayoman Lapas Merangin Pecahkan Sejarah

Sanggar Pengayoman Lapas Merangin Pecahkan Sejarah

Merangin, Gatra.com – Bagi sebagian besar masyarakat mendengar Lembaga Permasyarakatan (Lapas) adalah tempat orang yang bermasalah dengan hukum namun paradigma tersebut sedikit demi sedikit bisa dipatahkan.

Tengoklah yang dilakukan sanggar Pengayoman Lapas Kelas II B Bangko ini. Dengan pola pembinaan yang dilakukan secara terus menerus terbukti lahir banyak karya dari tangan-tangan terampil warga binaannya dan hasilnya telah dipamerkan di Merangin Expo 2019.

"Memang ini bukan seperti membalikkan telapak tangan. Butuh persiapan lama dan kesungguhan agar apa yang selama ini di benak masyarakat jika Lapas itu hanya untuk orang jahat, bisa kita patahkan,” kata Bayu Kumara, Pembina Sanggar Pengayoman, Kamis (26/12).

Menurut Bayu, butuh waktu satu tahun untuk bisa membina warga binaan yang memiliki latar belakang kasus berbeda. Dengan pendekatan dan kekeluargaan ternyata banyak bakat yang bisa digali dan dikerjakan.

"Kami mempersiapkan dengan warga binaan, dan terbukti mesti masih berstatus napi ternyata mereka bisa berkreasi, Dan ini buktinya kita bisa ikut pameran di sini. Ini sejarah bagi Lapas kelas IIB Bangko,” ujarnya.

Dalam pembukaan Merangin Expo, Sanggar Pengayoman juga memberikan lukisan Al Haris berjudul " Wo Haris " kepada Bupati Merangin, Al Haris.

Al Haris mengaku sangat bangga dengan karya para warga binaan Lapas kelas IIB Bangko. Apalagi semua karya hasil para napi bisa dipamerkan di stan pameran Merangin Expo 2019.

"Ini yang membuat kita bangga dengan semua yang sudah dilakukan Lapas kelas IIB Bangko. Ternyata karya mereka bisa memiliki nilai jual. Ini harus terus dikembangkan agar para napi yang bebas bisa memiliki pekerjaan sendiri,” ujar Al Haris.

263