New York, Gatra.com - Studi baru menyebutkan, diet dash mampu mengurangi risiko tekanan darah tinggi. Para peneliti menemukan, perencanaan makan membantu orang dewasa di bawah usia 75 tahun menghindari gagal jantung.
Studi yang dipublikasikan dalam American Journal of Preventive Medicine ini menganalisis data lebih dari 4.500 orang. Para peneliti mengikuti partisipan selama lebih dari 13 tahun untuk melihat bagaimana diet Dash, atau Dietary Approaches to Stop Hypertension mengubah tekanan darah mereka.
Perencanaan makan berfokus pada buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, unggas, ikan dan produk susu rendah lemak. Studi tersebut menyatakan, ada makanan tertentu yang harus dikeluarkan orang dari makanan sehari-hari untuk menjaga tekanan darah.
Para peneliti mengatakan, garam, daging merah dan makanan, serta minuman yang dimaniskan dengan gula dapat merusak efek diet Dash. Diet ini juga merekomendasikan pengurangan asupan krim penuh dan minuman beralkohol.
Sodium adalah salah satu bahan yang paling banyak dikonsumsi dalam daftar perencanaan tersebut. Orang harus melihat nilai gizi atau bahan makanan mereka saat makan di luar rumah. Orang Amerika mendapatkan lebih dari 75% asupan natrium harian dari makanan olahan dan makanan restoran.
"Kelebihan natrium dapat meningkatkan tekanan darah dan risiko terkena penyakit jantung maupun stroke. Bersama-sama, penyakit jantung dan stroke membunuh lebih banyak orang Amerika setiap tahun daripada penyebab lainnya," tutur perwakilan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) yang dilansir dari Medical Daily, Jumat (27/12).
Makanan lain yang dikaitkan dengan stroke adalah minuman yang dimaniskan secara artifisial. Sebuah studi pada 2015 menunjukkan, wanita berusia lebih tua yang mengonsumsi dua atau lebih soda diet per hari berisiko 30% mengalami masalah kardiovaskular.
Dalam studi terbaru, para peneliti menemukan manfaat kesehatan dari diet Dash yang juga meningkatkan kesehatan jantung. Orang yang menghindari makanan dengan potensi berbahaya lebih kecil kemungkinannya menderita gagal jantung dan hipertensi pada saat yang bersamaan.
