Home Kebencanaan BPBD Banjarnegara Kembangkan EWS Longsor Portabel

BPBD Banjarnegara Kembangkan EWS Longsor Portabel

Banjarnegara, Gatra.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Jawa Tengah memasang early waring system (EWS) atau perangkat sistem peringatan dini karya BPBD Banjarnegara yang diberi nama Elwasi di Dusun Gumelar, Desa Sirongge, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara.

Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Andri Sulistiyo mengatakan Elwasi merupakan kepanjangan dari Eling, Waspada lan Siaga.

Elwasi adalah sebuah EWS longsor portabel berharga murah yang dikembangkan oleh BPBD Banjarnegara. Alat ini diklaim mampu mendeteksi gerakan tanah 20 sentimeter, atau sangat sensitif.

“Kita memasang satu alat EWS, deteksi longsor portabel yang diberi nama Elwasi. Sebuah alat yang dikembangkan oleh BPBD Banjarnegara. Yang sudah dipasang di beberapa lokasi,” katanya.

Dia menjelaskan, pengembangan Elwasi dilakukan lantaran 70 persen wilayah Banjarnegara rawan longsor dan butuh alat peringatan dini. Butuh EWS longsor yang sangat banyak.

“Harga EWS konvensional mencapai ratusan juta. Sedangkan Elwasi hanya kisaran Rp10 juta,” ujarnya.

Elwasi dinilai menjadi soluasi pengadaan alat pendeteksi. Harganya sangat terjangkau. Selain itu, alat ini juga portabel, sehingga bisa dipindah ke wilayah paling rawan atau sedang sangat membutuhkan.

“Kalau kondisi sekarang, di Banjarnegara totalnya ada 15 EWS yang sudah dipasang, ada yang bantuan BNPB pusat ada yang provinsi maupun daerah,” ujarnya.

Andri mengungkapkan, Dusun Gumelar adalah wilayah yang sangat rawan longsor. Desa Sirongge memiliki riwayat dan memiliki potensi bencana tanah longsor dengan tipe rayapan atau pergerakan tanah yang dipengaruhi faktor kemiringan tanah,curah hujan dan tekstur tanah.

Bahkan, pada 2019 lalu sebagian besar dari 62 keluarga yang terdiri dari 576 jiwa diungsikan lantaran longsoran di area seluas 10 hektare. Ancaman longsor hingga kini masih terjadi.

“Ini dipasang di desa Sirongge, Kecamatan Pandanarum, dalam rangka mengantisipasi longsor yang terjadi,” ungkapnya.

Andri mengemukakan, pemasangan alat deteksi ini sangat dibutuhkan masyarakat sebagai upaya pencegahan dini sehingga dapat mengantisipasi kemungkinan korban jiwa. Bukan hanya pemasangan, masyarakat juga mendapat sosialisasi tentang ancaman yang terjadi, tanda-tanda longsor dan melakukan simulasi mandiri.

Dia berharap dengan keberadaan alat peringatan dini longsor, pemerintah desa yang wilayahnya rawan bencana longsor bisa membeli dengan dana desa.

373