Home Olahraga Perang Kata Jelang Deontay Wilder vs Tyson Fury II

Perang Kata Jelang Deontay Wilder vs Tyson Fury II

Los Angeles, Gatra.com -- Juara dunia kelas berat WBC tak terkalahkan Deontay "The Bronze Bomber" Wilder, dan juara linier yang tak terkalahkan Tyson "The Gypsy King" Fury perang kata menjelang pertarungan, Sabtu, 22 Februari 2020, di MGM Grand Garden Arena di Las Vegas.

Wilder vs Fury II datang 14 bulan setelah pertarungan pertama yang mendebarkan dimana Wilder mempertahankan gelar setelah pertarungan berakhir draw. Fury secara ajaib bangkit dari knockdown ronde ke-12 untuk menyelesaikan pertarungan. Ini adalah salah satu momen paling berkesan dalam sejarah kelas berat baru-baru ini, dan 22 Februari dua raksasa tak terkalahkan akan membawa perang kata mereka ke ring untuk mempertaruhkan klaim mereka sebagai petinju kelas berat terbaik di dunia.

“Senang bisa kembali untuk acara besar lainnya. Ini adalah pertarungan gelar terbesar di era ini dan saya tidak bisa menunggu. Saat ini saya tidak bisa menunggu 22 Februari,” kata Deontay Wilder.

“Semua tahu dalam pertandingan ulang, saya selalu tajam karena saya pernah berada di sana sebelumnya. Saya tahu apa yang mampu dilakukan lawan saya dan apa yang mereka rencanakan untuk lakukan. Saya siap lebih dari sebelumnya untuk pertarungan ini,” tegasnya.

“Aku menjatuhkannya saat pertama kali bertarung. Tapi ini cerita yang berbeda. Ini bisnis yang belum selesai. Aku akan memastikan dia tersingkir dari ring,” katanya.

"Aku akan melakukan persis apa yang aku katakan, akan aku lakukan. Dan aku akan menjatuhkannya. Saya singa. Dan saya adalah raja hutan. Aku akan merenggut kepalanya dari tubuhnya,” tegasnya.

“Saya sedang membangun data yang saya butuhkan untuk menjebaknya untuk pukulan yang sempurna itu. Ada banyak hal yang datang dengan keterampilan. Ada banyak hal berbeda dan itulah yang membuat tinju seperti apa itu. IQ ring saya sangat tinggi dan itulah cara saya mengaturnya. Saya tahu semua yang dia ingin lakukan,” ungkapnya.

“Saya baru belajar dari pertarungan pertama bahwa saya harus lebih tenang. Saya akan menjadi jauh lebih sabar dalam pertarungan ini, seperti dalam pertarungan dengan Luis Ortiz kedua. Tujuan dari tinju adalah untuk menang, bukan hanya untuk memenangkan tiap ronde. Dan saya menang dengan cara yang menghancurkan,” katanya.

Tyson Furry tidak mau kalah. “Konsensusnya adalah dia menjatuhkan saya, atau saya menang angka. Biasanya ketika orang memiliki pendapat itu, itu terjadi sebaliknya,” katanya.

"Dia pikir aku akan bertanding dengan gaya yang biasa dikenal, tapi aku ingin dia menemuiku di tengah ring dan mendapatkan kemenangan, pria terbaik yang menang. Aku akan menemuimu di tengah ring pada 22 Februari. Berhati-hatilah dengan tangan kanan, karena kamu akan tidur dalam dua ronde,” katanya.

"Aku akan menang, itulah yang aku lakukan. Deontay Wilder dapat membuat semua alasan yang dia ingin buat. Semua orang di timnya dapat memberitahunya bahwa dia memenangkan pertarungan itu, tetapi sebagai seorang petarung, Anda tahu kapan Anda menang dan kalah. Saya akan pergi ke sana memberinya pelajaran tinju dan menjatuhkannya,” katanya.

“Saya yang terbaik di era saya dan saya mengambil gelar itu dari Wladimir Klitschko. Tidak ada yang membantah dia adalah yang terbaik dan saya mengambilnya darinya, sampai seseorang mengalahkan saya, itulah gelar saya,” katanya.

"Dia akan mencoba tangan kanannya. Jika saya cukup bodoh untuk dipukul, saya layak kalah. Saya membentur lantai dua kali dalam pertarungan pertama, tetapi ini semua tentang bagaimana Anda merespons, saya seorang pejuang. Jika dia tidak bisa menghabisiku, aku akan memakannya,” tegasnya.

Sebelum pertarungan 22 Februari, Deontay Wilder terakhir mempertahankan gelar dengan memukul KO Luis Ortiz pada ronde ke-7. Namun, secara angka enam ronde sebelumnya dimenangi Ortiz. Petinju Amerika itu memukul KO Ortiz hanya dengan satu pukulan keras.

Sedangkan Tyson Fury, susah payah meraih kemenangan saat melawan petinju Swedia, Otto Walin, 14/9/19. Duel yang digelar di T-Mobile Arena, Las Vegas, Nevada itu, petinju Inggris itu harus merelakan pelipisnya pecah. Meski demikian, juri memutuskan Furry menang dengan skor 116-112, 117-111, dan 118-110.

323