Home Politik PSI Minta Pemprov DKI Kembali Aktifkan Aplikasi Pantau Banjir

PSI Minta Pemprov DKI Kembali Aktifkan Aplikasi Pantau Banjir

Jakarta, Gatra.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggunakan alat pengeras suara dalam sistem peringatan banjir. Fraksi PSI DPRD DKI menilai langkah tersebut merupakan kemunduran.

Anggota Fraksi PSI, William Aditya Sarana meminta Pemprov DKI kembali mengembangkan dan memanfaatkan fitur Siaga Banjir sebagai sistem peringatan dini. Adapun, fitur tersebut terdapat dalam aplikasi Pantau Banjir yang diluncurkan Pemprov pada tahun 2007 lalu.

"Aplikasi berbasis internet gawai seharusnya lebih efektif dan lebih murah ketimbang memasang pengeras suara yang hanya dapat menjangkau radius 500 meter di sekitarnya," kata William saat dikonfirmasi, Kamis (16/1).

Baca juga:  Banjir Tahun Baru, BNPB Mengaku Tak Punya Sistem Peringatan

 

 

 

William mengaku dirinya tak sepakat dengan Gubernur Anies Baswedan yang menyebut sistem peringatan berbasis gawai tidak efektif digunakan pada malam hari. Menurut dia, hampir semua warga Jakarta telah memiliki telepon seluler dan banyak warga yang  menggunakan gawai.

 

"Peringatan tentu harus disampaikan bertahap, bukan tiba-tiba diberikan saat banjir akan melanda 5 menit kemudian," katanya.

 

Selain memanfaatkan aplikasi gawai, William menyarankan Pemprov menyebarkan informasi peringatan banjir lewat SMS. Informasi yang disebar tentunya harus dimulai saat ada potensi hujan deras atau ketinggian air di hulu mulai mencapai titik yang membahayakan.

"Warga mulai diberi peringatan beberapa jam sebelumnya bahwa ada pontensi banjir di wilayahnya. Dengan itu, warga sudah bersiap-siap sejak sore jika diprediksi bakal ada banjir di dini hari," ujar William

 

67