Jakarta, Gatra.com - Ketua Komisi III DPR RI, Herman Hery, pastikan delapan Calon Hakim Agung & Hakim Ad Hoc pada Mahkamah Agung (MA) yang lolos tidak ada pesanan kepentingan politik tertentu ataupun lobi-lobi.
"Lobi itu apa ya? Tentu kami tidak dilobi, tidak dilobi. Kita profesional saja," ujar Herman saat konferensi pers di ruang Komisi III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (23/1).
Ia menegaskan, jika dalam proses pemilihan sudah sesuai mekanisme, yaitu profesional dan terbuka. Ia bahkan memastikan jika mekanisme yang dijalankan Komisi III dapat dipertanggungjawabkan.
"Pesanan pun gak laku buat kami, seperti kami katakan bahwa hak anggota hak fraksi. Nah saya sebut dinamika dalam mengambil keputusan dan hasil dari mekanisme yang sudah kami lakukan itu delapan nama tadi yang sudah kita umumkan," tegasnya.
Herman menjelaskan, kebutuhan hakim agung di Mahkamah Agung (MA) masih banyak. Ia pun menyerahkan kepada KY soal pengajuan nama dan menyatakan siap melakukan fit and proper test terhadap para hakim agung berikutnya.
"Tentunya kalau bicara kebutuhan hakim agung di MA masih banyak, dan kami serahkan prosesnya kepada Komisi Yudisial, dan kami siap saja kapan lagi sesuai dengan jadwal," ujar Herman.
"Dan kapan lagi waktunya KY mengajukan nama-nama lagi, akan lagi kami melakukan fit and proper test dan kami akan memilih," imbuhnya.
Adapun delapan nama-nama yang lolos dalam penyeleksian Uji Kelayakan (Fit and Proper Test), yakni:
1. Susilo
2. Dr Dwi Sugiarto
3. Dr Rahmi Mulyati
4. Drs H Bursa
5. Brigjen TNI Sugeng sutrisno
6. Dr Agus yuniarto
7. Ansori
8. Sugiyanto
