Home Politik Hidup Harmonis, Mardani Kagumi Toleransi di Kota Padang

Hidup Harmonis, Mardani Kagumi Toleransi di Kota Padang

Padang, Gatra.com - Ribuan warga Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar) datang meramaikan Festival Serak Gulo di Masjid Muhammadan, Jalan Batipuh, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang. Mulai dari anak-anak hingga usia dewasa berkumpul di lokasi acara.

Tradisi yang diselenggarakan keturunan muslim India tersebut, sebagai bentuk harmonisasi dan toleransi yang kuat di Ranah Minang, khususnya di Kota Padang. Pasalnya, yang hadir dalam kegiatan itu bukan hanya keturunan India, tetapi semua warga berbaur tanpa memandang ras, agama, asal, dan budaya.

Kuatnya toleransi di Kota Padang, mendapat pujian dari Anggota Komisi II DPR RI, Mardani Ali Sera yang sempat hadir waktu itu. Menurut pandangannya, Ranah Minang bukan hanya kuat dengan bumbu masakannya yang mendunia. Namun menemukan juga sangat tinggi nilai toleransinya.

"Saya temui, warganya sangat ramah, dan kuat toleransinya. Warga Tionghoa sangat menikmati di Padang. Semuanya berbaur tanpa pandang suku dan agama. Saya bahagia, dan akan mengajak semua orang datang ke Kota Padang," kata Mardani, Sabtu (25/1) di hadapan ribuan warga.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menilai, daerah Sumbar sangat kondusif bagi siapapun. Pernyataan itu dibuktikan dengan terselenggaranya perayaan Imlek di daerah itu dengan aman dan tertib. Termasuk terselenggaranya Festival Serak Gulo yang digelar keturunan India sejak lama di Kota Padang.

Selain itu, Mardani juga mengaku dan kagum dengan keindahan Ranah Minang. Apalagi, ketika berada di Kota Padang, dia sempat mengunjungi beberapa kawasan wisata di kota itu. Terutama ke Pantai Padang. Sekaligus juga mencicipi beragam menu asli masakan Minang di Kota Padang.

"Tadi saya sempat keliling beberapa tempat mengambil video, ke Tugu Merpati, dan ke Lapau Panjang. Kota Padang, rancak bana," ucapnya.

Terkait Festival Serak Gulo, merupakan tradisi yang turun-termurun di lakukan keturunan India di kota itu. Acara Serak Gulo (gula) itu simbol manisnya ilmu, dalam rangka mengenang wafatnya seorang pemuka agama Islam, Saul Hamid asal India setiap 1 Jumadil Akhir penanggalan kalender Hijriyah.

Ketua Himpunan Keluarga Muhammadan Padang Ali Khan Abu Bakar Alhaj menyampaikan, Festival Serak Gulo merupakan salah satu kebudayaan masyarakat muslim India yang dibawa ke Kota Padang. Dari keterangannya, saat ini kegiatan Serak Gulo hanya ada dua tempat di dunia, yakni di Padang dan di India.

"Gula kita bungkus dengan kain beragam warna, sebagai simbol keberagaman, dan gula simbol manisnya kebersamaan. Banyak maknanya, tapi yang jelas ini juga bentuk rasa syukur kita setiap tahunnya," terang Ali.

599