Home Gaya Hidup Cegah Corona Berlakukan Ferry Flight, Apa Itu Ferry Flight?

Cegah Corona Berlakukan Ferry Flight, Apa Itu Ferry Flight?

Jakarta, Gatra.com - Antisipasi penyebaran virus corona oleh maskapai penerbangan tanah air yang memiliki rute penerbangan internasional diantaranya dengan memberlakukan penerbangan ferry flight.

Penerbangan ferry flight bisa dikatakan sebagai penerbangan terbatas atau penerbangan tanpa penumpang umum untuk ke dan dari luar negeri. Dapat juga maknai penerbangan bagi penumpang pesawat tertentu saja.

Penerbangan ferry flight juga kerap diberlakukan bagi suatu maskapai penerbangan saat membuka rute baru, dimana pesawat saat terbang tidak membawa penumpang atau dalam keadaan kosong.

Salah satu yang memberlakukan penerbagan ferry flight saat ini yakni Lion Air. Berdasarkan rilis resmi Lion Air yang diterima Gatra.com, alasan mengeluarkan ijin ferry flight sebagai antisipasi penularan virus corona yang mengendemi Kota Wuhan di Cina.

Ferry flight Lion Air yakni hanya membawa kru dan tidak menerbangkan tamu atau penumpang untuk tujuan penerbangan rute internasional menuju negara Cina.

Hal tersebut sesuai dengan pemberitahuan resmi otoritas setempat (notam) di Wuhan, Cina, bahwa status bandar udara saat ini hanya diperbolehkan melayani kedatangan (arrival), untuk keberangkatan (departure) tidak membawa penumpang serta sebagai alternatif pendaratan kondisi darurat (emergency landing).

Salah satu pemberlakuan rute penerbangan ferry flight diantaranya pada rute penerbangan internasional dari Denpasar melalui Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali (DPS) tujuan Bandar Udara Internasional Tianhe Wuhan di Distrik Huangpi, Provinsi Hubei, Republik Rakyat Tiongkok (WUH), pada Minggu (26/1) kemarin.

Pemberlakuan tersebut sudah sesuai standar operasional prosedur (SOP) dan dijalankan menurut aturan yang berlaku.

Ferry Flight operasional penerbangan Lion Air rute Denpasar ke Wuhan bertujuan untuk pemulangan tamu atau penumpang. Penerbangan ini membawa tujuh kru dan 81 penumpang,” kata Danang Mandala Prihantoro, Corporate Strategic of Lion Air, Senin (27/1).

Untuk layanan berikutnya, Lion Air akan melakukan penghentian/ pembatalan sementara (suspend) penerbangan internasional pergi pulang (PP) rute Denpasar-Wuhan-Denpasar hingga pemberitahuan lebih lanjut.

“Penerbangan Wuhan-Denpasar dioperasikan sebagai ferry flight yakni hanya membawa kru dan tidak menerbangkan tamu atau penumpang,” katanya.

Sebagai informasi, Lion Air mengoperasikan tiga kali layanan dalam seminggu, setiap Rabu, Jumat dan Minggu. Penerbangan JT-2619 berangkat pukul 10.10 Waktu Indonesia Tengah (WITA, GMT+ 08) dari Denpasar ke Wuhan. Rute kembali, bernomor JT-2618 dijadwalkan lepas landas pukul 22.55 waktu setempat (Time in Wuhan, Hubei, GMT+ 08) dari Wuhan ke Denpasar.

“Lion Air sudah menginformasikan kepada seluruh tamu atas perubahan dan pembatalan penerbangan sementara pada rute dimaksud,” jelasnya.

Keputusan penghentian sementara merupakan bagian dari langkah antisipasi berdasarkan pemberitahuan larangan perjalanan dari otoritas Wuhan mengenai dampak wabah virus corona.

Antisipasi juga dilakukan mengacu pada surat edaran dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia No. SR.01.0111/5888/2019, tentang Pemberitahuan Kewaspadaan Penyakit Polio, pada 30 Desember 2019 dan No PM.04.021111143/2020, tentang Kesiapsiagaan dan Antisipasi Penyebaran Penyakit Pneumonia Berat yang belum diketahui etiologinya, pada 03 Januari 2020.

Dalam tindakan pencegahan dimaksud, merekomendasikan guna menyediakan dan melakukan penyemprotan cairan multiguna pembunuh kuman (disinfectant spray) sesuai prosedur yang berlaku serta menyediakan dan menggunakan masker, sarung tangan (hand gloves) dan cairan/ gel pembersih tangan (hand sanitizer) guna antisipasi tertular pada awak pesawat dan petugas layanan darat.

“Lion Air senantiasa memantau situasi di Wuhan, berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait serta memberikan perkembangan terkini kepada penumpang,” katanya.

5417