Ouagadougou, Gatra.com - Telah terjadi penembakan oleh orang-orang tidak dikenal di wilayah barat laut Burkina Faso pada Sabtu malam (1/2). Akibatnya, 20 orang masyarakat sipil tewas dalam insiden ini. Berdasarkan laporan, para pelaku penembakan di Desa Lamdamol, Provinsi Seno mengendarai sepeda motor. Serangan ini terjadi seminggu pasca terjadinya serangan gerilyawan di pasar provinsi Soum yang menewaskan 39 orang.

Diduga, penyerangan-penyerangan ini dilakukan oleh kelompok jihadis seperti ISIS. Pasalnya, di wilayah Sahel telah melihat peningkatan kekerasan jihadis dalam beberapa bulan terakhir. Penyerangan ini diduga dilakukan lantaran adanya kabar mengenai Prancis yang menyebut akan mengirim 600 tentara tambahan ke wilayah Sahel. Dengan ini, total jumlah pasukan Prancis lebih dari 5.000 orang.

Bahkan, pada tahun 2019 lalu merupakan tahun dengan jumlah korban tertinggi akibat konflik bersenjata ini. Total korban tewas mencapai lebih dari 4.000 orang. Krisis keamanan di Sahel dimulai ketika aliansi separatis dan militan Islam mengambil alih Mali utara pada 2012. Prancis kemudian melancarkan intervensi militer.

Meskipun kesepakatan damai ditandatangani pada 2015, namun kesepakatan itu tidak pernah sepenuhnya dilaksanakan. Sejak itu kelompok-kelompok bersenjata baru seperti kelompok-kelompok yang terkait dengan al-Qaeda dan kelompok Negara Islam (IS) muncul dan meluas ke Mali tengah, Burkina Faso, dan Nigeria.