Home Internasional Tiongkok Menerima Bantuan AS untuk Basmi Corona

Tiongkok Menerima Bantuan AS untuk Basmi Corona

Beijing, Gatra.com - Pemerintah Tiongkok mengatakan akan menyambut bantuan dari Amerika Serikat (AS) untuk memerangi wabah virus korona. Angka kematian akibat virus tersebut semakin meningkat. Menurut catatan terakhir per hari ini, korban meninggal sudah mencapai lebih dari 420 jiwa.  

"Tiongkok telah mencatat bahwa Amerika Serikat telah berulang kali menyatakan keinginannya untuk memberikan bantuan kepada Tiongkok, dan berharap bantuan yang relevan akan segera diberikan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hua Chunying seperti dilansir Reuters (4/2).
 
Gedung Putih mengatakan bahwa Tiongkok telah menerima tawaran AS untuk mengirim pakar AS sebagai bagian dari misi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mempelajari dan membantu memerangi virus, yang muncul dari pasar di ibu kota provinsi Hubei di Wuhan akhir tahun lalu.
 
Jumlah korban jiwa di Tiongkok naik menjadi 425 orang, meningkat sebanyak 64 orang daripada hari sebelumnya. Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok mengatakan semua kematian baru, terjadi di Provinsi Hubei tengah yang merupakan pusat penyebaran virus. Korban meninggal di luar Cina daratan tercatat di Filipina dan Hong Kong.
 
WHO telah menyatakan virus seperti flu sebagai darurat global. Para ahli mengatakan banyak yang masih belum diketahui tentang pantogen yang mematikan ini. Jumlah total infeksi di Tiongkok naik 3.235 pada hari Selasa menjadi 20.438, dan setidaknya ada 151 kasus di 23 negara dan wilayah lain, termasuk Amerika Serikat, Jepang, Thailand, Hong Kong, dan Inggris.
 
Otoritas kesehatan di AS mengkonfirmasi beberapa kasus baru di Amerika Serikat, sehingga totalnya menjadi 11 orang yang positif terinfeksi di A.S., termasuk seorang pasien di California yang terinfeksi melalui kontak dekat dengan seseorang di rumah tangga yang sama yang telah terinfeksi dari Tiongkok.
 
Sebelumnya, pihak Tiongkok menuduh Amerika Serikat membuat panik karena wabah virus corona membuat pasar saham Tiongkok anjlok sekitar 8% pada hari Senin, pada hari pertama setelah liburan Tahun Baru Imlek yang diperpanjang.
 
Beijing membuat tuduhan tersebut setelah pemerintahan Trump pada hari Jumat mengatakan bahwa pihaknya melarang hampir semua pengunjung asing yang telah ke Tiongkok dalam 14 hari terakhir untuk mengatasi ancaman virus.

 
770