Home Kesehatan KPAI : Harus Ada Penyesuaian Pada Anak di Barak Observasi

KPAI : Harus Ada Penyesuaian Pada Anak di Barak Observasi

Jakarta, Gatra.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta ada penyesuaian perlakuan petugas pada anak yang berada di Barak Observasi di Pulau Natuna. Sesuai protokol kesehatan yang harus diikuti, sebanyak 243 warga negara Indonesia yang dievakuasi dari Provinsi Hubei, Tiongkok, harus menjalani masa observasi di Pulau Natuna.

Diungkapkan Komisioner KPAI bidang Kesehatan, Sitti Hikmawatty, sedikitnya ada 3 (tiga) orang anak yang masuk dalam barak observasi di Natuna. Saat ini anak-anak tersebut berada di barak observasi bersama orang tua mereka yang juga sama-sama mengikuti prosedur pemeriksaan dan observasi paska kepulangan kembali di tanah air. 

Baca jugaVirus Corona, KPAI Minta Perlindungan Anak Diperketat

“Penyesuaian perlakuan tersebut antara lain dalam memberikan penjelasan-penjelasan terkait kondisi yang akan dihadapi anak-anak, mulai dari penjelasan tentang Standar Operasional dan Prosedur atau SOP pemeriksaan kesehatan, SOP observasi, termasuk mengapa mereka harus berada di tempat tersebut," jelas Sitti kepada Wartawan, Selasa (4/2).

Menurut Sitti, Anak-anak ini tetap harus diberi tahu dengan bahasa yang sesuai dengan kondisi mereka, sampai batas tertentu untuk memahami apa yang terjadi serta agar mereka tidak jadi stress menghadapinya. Selain itu, perlunya penempatan khusus bagi anak-anak, agar mereka tidak tertular secara silang dengan orang dewasa yang sama-sama sedang diobservasi, di tempat tersebut.

“Ini perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan anak-anak secara lebih optimal. Posisi mereka yang ada di sana kan sedang observasi, belum diketahui apakah ada yang terinkubasi positif atau tidak, sambil menjaga hal tersebut, maka anak-anak harus diberikan tempat khusus yang lebih meminimalisir kontak dengan WNI dewasa lainnya," jelas Sitti.

Selain itu, Sitti merekomendasikan, dengan adanya anak-anak maka pengkondisian barak juga baiknya ada penyesuaian. Hal tersebut dimaksudkan untuk menghindari stress dan kejenuhan pada anak perlu juga adanya "ruang" atau "space" bermain agar anak tetap dapat melanjutkan aktivitasnya dan mengekspresikan diri mereka.

"Ruang Bermain disini lebih tepatnya merujuk pada tempat atau space ya. Tapi, jika memang ada fasilitas mainan untuk anak disana maka akan jauh lebih baik lagi," pungkas Sitti.

98