2_thumb.png "Istri Lettu Agam Disebut Sejak Awal Umbar Masalah Keluarga ke Media Sosial")
1_thumb.png "TNI AU Terjunkan Paket Bantuan BAZNAS untuk Palestina dari Udara")
_thumb.jpg "Ini Cerita Sekjen PDIP, Beberkan Curhatan Mensos Risma soal Bantuan Beras")
_thumb.jpg "Sirekap Diklaim Sudah Diaudit BRIN-BSSN, Roy Suryo: Bohong!")
Jakarta, Gatra.com - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengeluhkan pasokan pangan Jakarta sering mengalami gangguan. Akibatnya terjadi kenaikan harga pada komoditas pangan di pasaran.
"Pada saat harga mengalami kenaikan, di situlah negara hadir. Negara datang dengan membawa pasokan tambahan, tujuannya adalah untuk membuat harga menjadi stabil kembali," katanya ketika launching kegiatan Operasi 22 Pasar DKI Jakarta, Minggu (9/2).
Pasalnya, lanjut Anies, masyarakat akan merasa kesulitan jika harga komoditas pangan terus melambung. Sedangkan kenaikan harga tersebut tidak dibarengi dengan peningkatan penghasilan.
"Jadi intervensi yang dilakukan dalam bentuk operasi pasar pasokan untuk cabai merah dan bawang putih adalah bagian untuk stabilisasi harga. Insyaallah dengan operasi yang dilakukan ini maka harga di Jakarta bisa lebih stabil," ujarnya.
Operasi 22 pasar di DKI Jakarta kali ini memasok komoditas bawang putih dan cabai rawit merah. Dengan harga Rp30.000 per kilogram untuk bawang putih, dan cabai rawit merah Rp35.000 per kilogram, diharapkan bisa menurunkan harga pasar.
"Jadi kami mengapresiasi hari ini operasi pangan di 22 pasar oleh Kementerian Pertanian, PD Pasar Jaya sendiri juga melakukan bersama-sama melakukan bersama Cipinang Food Station, melakukan secara rutin di 88 pasar," lanjut Anies.
Ia berharap intervensi tersebut berdampak jangka panjang dan dirasakan manfaatnya oleh semua kalangan masyarakat.
"Harapannya dengan begitu seluruh kawasan di Jakarta mendapatkan pasokan kebutuhan pokok secara stabil. Harganya stabil keluarganya bahagia," pungkasnya.
