Home Gaya Hidup Mataram Kembangkan Pertanian Hidroponik

Mataram Kembangkan Pertanian Hidroponik

Mataram, Gatra.com - Pertanian hidroponik saat ini sudah mulai menjadi trend masyarakat perkotaan untuk memenuhi kebutuhan tanaman hortikultura seperti sayur-mayur. Pasalnya, kepemilikan lahan yang semakin sempit menjadi bumerang bagi masyarakat untuk bertani.

Pengembangan pertanian hidropinik di Kelurahan Dasan Cermen, Kota Mataram, misalnya yang digagas para alumni Keluarga Fakultas Ekonomika Gadjah Mada (Kafegama) Cabang NTB. Hidroponik ini dilakukan sebagai solusi pertanian di perkotaan.

Ketua Kafegama NTB Sellly Andayani, menyatakan, cara bertani seperti ini diharapkan bias memberikan solusi kepada masyarakat perkotaan, dengan cara melatih generasi milenial perkotaan untuk menjadi petani kota.

“Jadi kegiatan budidaya pertanian hidroponik di Dasan Cermen dan merupakan rangkaian dari Kafegama Academy, yang telah digelar sejak November 2019 lalu. Pelatihan sudah dilaksanakan pada bulan November dan Desember tahun 2019, di Pondok Pesantren Darul Qur’an, Bengkel, Lombok Barat. Para peserta diberikan pelatihan tentang budidaya hidroponik, mulai pemahaman teori dan langsung praktik budidaya hidroponik,” kata Selly di Mataram, Selasa (11/2).

Selly yang juga Kepala Dinas Perdagangan NTB menyatakan, dipilihnya lokasi Dasan Cermen, sebagai proyek perdana percontohan pertanian hidroponik karena Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Cermain, Kelurahan Dasan Cermen ini adalah binaan Kafegama NTB.

Dikatakan, pertanian melalui budidaya hidroponik, selain menjadikan lingkungan asri juga juga sangat menguntungkan secara ekonomi. ‘’Saat ini saja, Kafegama NTB telah membina sejumlah petani hidroponik dan produknya sudah memiliki pasar terjamin di beberapa hotel dan supermarket,’’ jelas nya.

Dikatakan, rata-rata permintaan sayur hidroponik melalui Kafegama NTB volumenya sampai 20 kg per hari. Harga jualnya Rp 20 ribu per Kg.

Pertanian organic di Dasan Cermen ini terdapat dua instalasi dengan 500 lubang hidroponik. Satu kali panen akan menghasilkan sedikitnya 50 Kg sayuran. ‘’Artinya sekali panen ada pendapatan sebesar Rp1 juta,’ ungkapnya.

278