Home Kesehatan Surveilans Hewan Liar Rutin Cegah Virus Baru ke Manusia

Surveilans Hewan Liar Rutin Cegah Virus Baru ke Manusia

Jakarta, Gatra.com - Kasus wabah CoVid-19 (Corona Virus Disease) yang melanda Wuhan, provinsi Hubei sejak akhir Desember tahun lalu diduga berasal dari infeksi hewan liar. Meski begitu, coronavirus tidak serta merta menginfeksi langsung dari hewan, melainkan ada inang perantara (intermediate host) yang reseptornya sesuai di tubuh manusia.

Dokter Hewan Institut Pertanian Bogor (IPB), drh. Joko Pamungkas mengatakan, bahwa sebenarnya pencegahan timbulnya virus-virus yang dapat menjadi penyakit baru bagi manusia bisa dilakukan dengan cara surveilans (pemantauan, pengumpulan dan analisis data) hewan liar secara rutin.

"Selama ini surveilans hewan-hewan liar itu masih dilakukan empat kali dalam setahun yakni dua kali musim hujan dan dua kali musim kemarau. Seharusnya, rutin ya minimal sebulan sekali supaya deteksinya bisa diketahui lebih cepat," katanya saat seminar di Lembaga Eijkman, Jakarta Pusat, Rabu (12/2).

Baca jugaPemerintah Keluarkan Daftar Produk Dilarang Impor dari Cina

Kegiatan surveilans ini sudah diuji pada sampel empat keluaga virus dan satu genus antara lain Paramyxoviridae, Coronaviridae, Filoviridae, Flaviviridae dan virus Influenza A. Namun, masih menunggu persetujuan otoritas kesehatan hewan agar hasil temuannya bisa didistribusikan kepada pemerintah dalam upaya pemetaan keberadaan virus di satwa liar.

Selain surveilans, pemerintah juga harus memperhatikan meningkatnya perburuan satwa liar yang dijadikan untuk makanan yang bisa dikonsumsi. Hal ini mengakibatkan penurunan populasi satwa luar yang juga mengubah interaksi manusia-hewan yang mengarah pada potensi peningkatan penularan patogen dari inang alami mereka di alam ke manusia.

"Memang sampai saat ini kami tidak menemukan bahaya corona virus bagi manusia, surveilans ini tetap harus dilakukan berkala karena kalau dilihat grafiknya fluktuasinya itu dua minggu sekali naik turunnya. Pendekatan one health di seluruh sektor yang meliputi satwa liar, pertanian dan kesehatan sangat ideal untuk kondisi saat ini," imbuhnya.

 

236