Home Ekonomi DPRD Riau Dorong Pemerintah Bumikan Pertanian Di Luar Sawit

DPRD Riau Dorong Pemerintah Bumikan Pertanian Di Luar Sawit

Pekanbaru, Gatra.com - Tingginya ketergantungan Provinsi Riau terhadap suplai hasil pertanian dari luar, khususnya bahan pangan,membuat Pemerintah Provinsi Riau harus memiliki upaya membumikan aktivitas pertanian diluar Sawit. 
 
Hingga kini Sawit masih menjadi primadona di sektor pertanian Riau. Merujuk Data Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau, luasan panen Kelapa Sawit sudah mencapai 2. 496.576 hektare pada 2018.
 
Sebagai perbandingan di tahun yang sama, luasan panen Padi hanya 91 ribu hektare, Jagung (15 ribu hektare), Kedelai (5, 4 ribu hektare) dan Sagu (73 ribu hektare). Sedangkan luasan panen sayuran jauh lebih kecil, Cabe (3, 1 ribu hektare) dan Bawang Merah (20 hektare). 
 
Menurut Anggota Komisi II DPRD Riau, Manahara Napitupulu, selama ini ekspansi perkebunan Sawit kerap dituding sebagai penyebab mandeknya sektor pertanian Riau, khususnya tanaman pangan dan hortikultura. Namun menurutnya hal tersebut tidak sepenuhnya benar. 
 
"Masyarakat kita itu bukannya tidak mau menanam tanaman selain Sawit, tapi bisa tidak mereka hidup dengan tanaman lain (sayur mayur, beras), " jelasnya kepada Gatra.com, Kamis (13/2). 
 
Lanjut Manahara, pemerintah seharusnya dapat memainkan perannya untuk meyakinkan petani menanam komoditi lain. Peran tersebut bisa dilakukan melalui upaya mendorong munculnya petani muda, sembari menyeimbangkan neraca perdagangan dengan provinsi pemasok kebutuhan pangan ke Riau. 
 
"Disini pemerintah harus banyak melakukan komunikasi untuk membuka peluang dengan daerah lain, sehingga mengetahui apa yang dibutuhkan daerah lain. Dengan begitu pemerintah bisa mengarahkan petani untuk menanam komoditi lain karena pasarnya sudah jelas," imbuhnya. 
 
Saat ini sebagian besar pasar tradisional dan modern di Riau dipenuhi oleh barang-barang dari luar. Di sektor pangan misalnya, beras yang di perdagangan di kota-kota besar Riau  umumnya berasal dari Sumatera Barat,Sumatra Utara, Sumatra Selatan, hingga dari Jawa. Riau hanya mampu memenuhi 30 persen kebutuhan berasnya. Pun begitu dengan pasokan sayur dimana untuk sayuran dataran tinggi, daerah ini sangat bergantung pada suplai sayur dari luar. 
 
Namun, seiring adanya dorongan dari Andi Sulaiman (mantan Menteri Pertanian), agar pengembangan hortikultura tidak hanya terkonsentrasi di Pulau Jawa, Riau pun turut mengembangkan berbagai macam sayuran. Bahkan subsektor hortikultura terus menunjukan angka pertumbuhan. 
 
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Nilai Tukar Petani (NPT) untuk subsektor hortikultura pada Januari 2020 mengalami kenaikan 1,23 persen atau dari 98,74 pada Desember 2019 menjadi 99,96 pada Januari 2020.
 
353