Home Ekonomi Pelatihan Kemenperin Cetak 26.000 Wirausaha Baru

Pelatihan Kemenperin Cetak 26.000 Wirausaha Baru

Slawi, Gatra.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sudah mencetak 26.000 wirausaha baru dari pelatihan kewirausahaan hingga awal tahun ini. Jumlah tersebut diharapkan bisa terus bertambah dengan pelatihan yang diberikan di lembaga pemasyarakatan (lapas) dan pondok pesantren (ponpes).

"Akhir 2019 targetnya 20.000 wirausaha baru. Ini sudah melebihi. Sekarang jumlahnya 26.000 wirausaha baru dari pelatihan yang kami buat," ujar Direktur Jenderal IKM dan Aneka Kemenperin Gati Wibawaningsih di sela membuka pelatihan kewirausahaan di Lapas Klas IIB Slawi dan Pondok Pesantren Dar-Alqur'an Al-Islami, Kabupaten Tegal, Rabu (19/2).

Gati mengatakan, upaya untuk menumbuhkan wirausaha baru salah satunya bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM. Melalui kerjasama sejak 2012 tersebut, Kemenperin memberikan pelatihan kewirausahaan kepada narapidana di lapas di sejumlah daerah.

"Pelatihan di lapas efektif sekali dalam menumbuhkan wirausaha baru. Para narapidana ini diajari lebih gampang," ujar Gati

Di Kabupaten Tegal, pelatihan kewirausahaan diberikan kepada narapidana di Lapas Klas IIB Slawi berupa pelatihan produksi sarung tenun goyor. Hasil produksi para napi nantinya akan dibeli pengusaha sarung tenun goyor untuk memenuhi pesanan dari dalam dan luar negeri.

Menurut Gati, selain diajari proses produksi sarung tenun goyor menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM), para napi juga diberikan pelatihan pemasaran. Harapannya keahlian produksi yang didapat saat pelatihan bisa diteruskan setelah narapidana selesai menjalani hukuman di lapas.

Adapun pelatihan di ponpes diberikan kepada santri tiga pondok pesantren di Kecamatan Lebaksiu, yakni di Ponpes Dar-Alqur'an Al-Islami, Ponpes Misbahul Huda Al-Amiriyah, dan Ponpes Ma'hadut Tholabah. Di masing-masing ponpes itu, terdapat 20 santri yang akan dilatih produksi sarung tenun goyor, permodalan, Kredit Usaha Rakyat dan pemasaran digital selama tujuh hari.

Baca juga : Kemenperin Latih Napi Lapas Tegal Produksi Sarung Goyor

"Program ini untuk menumbuhkan wirausaha baru, supaya ekonomi cepat jalan dan kami juga ingin membekali para santri ini dengan kemampuan, sehingga saat mereka terjun ke masyarakat mereka tahu harus melakukan apa dalam bidang ekonomi," jelas Gati.

Gati melanjutkan, selain pelatihan, Kemenperin juga membantu dalam pemasaran hasil produksi di lapas dan ponpes dengan mendorong terbentuknya perjanjian kerjasama antara lapas dan ponpes dengan produsen sarung tenun goyor yakni Sampurnatex dan Sultontex.

Baca juga Targetkan 4% Jumlah Wirausaha, Kemenperin Gencar Beri Pelatihan

Dalam kerjasama tersebut, lapas dan ponpes menyediakan tenaga kerja dan fasilitas yang dimiliki, sedangkan Sampurnatex dan Sultontex memberikan bahan baku, mesin, peralatan tenun, dan pemasaran.

"Kerjasama ini diharapkan dapat berlanjut untuk ke depannya sebagai bentuk partisipasi masyarakat dalam pengembangan sayur goyor di Kabupaten Tegal," tandas Gati.

100