Surabaya, Gatra.com - Polisi membongkar dua orang pelaku pencabulan anak dibawah umur.  Mereka adalah Mami Hasan, 43, dan Hendri Mufida, 32, yang keduanya warga Tulungagung. Polisi menangkap mereka atas tuduhan mencabuli 14 bocah laki-laki.

Kedua tersangka tergabung dalam kelompok yang bernama IGATA (Ikatan Gay Tulungagung). Mami Hasan berstatus sebagai ketua IGATA sementara Hendri adalah salah satu anggotanya.

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Luki Hermawan mengatakan, pihaknya menangkap Hasan di Tulungagung. Dari penangkapan Hasan yang menjabat sebagai ketua IGATA, diperoleh informasi tentang Hendri Mufida yang terbukti mencabuli 3 bocah.

"Kami membongkar jaringan IGATA dan mengungkap kasus pencabulan anak di bawah umur di Tulungagung. Sementara ini kami mengungkap ada 11 (korban) ditambah 3 di dalam komunitasnya," kata Luki di Mapolda Jatim, Kamis (20/2).

Luki mengatakan, tersangka Hendri adalah mantan anggota IGATA yang telah mencabuli 3 bocah laki-laki dalam kurun waktu 2 tahun terakhir. Sebelum menjadi pelaku, tersangka diketahui juga pernah menjadi korban sodomi. 

"Dahulu, (Hendri) itu mantan anggota (IGATA) dan mantan guru di salah satu sekolah dasar. Nah, si mantan anggota itu dahulunya juga korban saat masih di bawah umur," katanya. 

Selain itu, dirinya juga mendapat informasi lain dari Hendri. Luki mengatakan, kelompok IGATA merekrut para anggota yang punya pengalaman menjadi korban pencabulan.

Tujuan kelompok tersebut adalah menarget para bocah laki-laki. Yakni, dengan berburu bocah via media sosial seperti Facebook.

"Kami himbau bagi para orang tua dan pihak sekolah untuk benar-benar ikut memperhatikan (aktivitas) anak di sekolah," tutur Luki.