Home Kebencanaan Tulusnya Duo Heroik di Tragedi Susur Sungai SMPN 1 Turi

Tulusnya Duo Heroik di Tragedi Susur Sungai SMPN 1 Turi

Sleman, Gatra.com - Dua penyelamat awal siswa SMPN 1 Turi yang hanyut di Sungai Sempor, Turi, menerima penghargaan dari Kementerian Sosial. Tindakan dua 'pahlawan' ini mencegah jatuhnya korban lebih banyak di tragedi dengan 10 korban jiwa pada Jumat (21/2) itu.
 
Penghargaan kepada Sudarwanto alias Kodir (37) dan Sudiro atau Mbah Diro (72) diserahkan oleh Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kemensos Rachmat Koesnadi di Kantor Tagana Sleman, Selasa (25/2). 
 
"Usai mendapatkan informasi dan pemberitaan di media massa tentang cerita heroik keduanya, Kemensos memberikan apresiasi dan piagam penghargaan," kata Rachmat. Selain penghargaan, dua orang ini masing-masing juga mendapat Rp10 juta.
 
Mewakili Menteri Sosial, Rachmat mengatakan tindakan Kodir dan Mbah Diro bentuk perjuangan luar biasa dan layak dicontoh oleh relawan manapun. Keduanya sigap menolong puluhan siswa dengan alat seadanya.
 
Ditemui usai mendapat penghargaan, baik Kodir maupun Mbah Diro menyatakan tindakan mereka wajar saja. Keduanya yakin tindakan yang sama akan dilakukan orang lain jika berada di situasi tersebut. 
 
Saat itu, Kodir bergegas membawa tangga ke sungai untuk menolong siswa yang hanyut. Adapun Mbah Diro sekuat tenaga membantu anak-anak yang terjebak di sungai setelah terbawa arus besar. Aksi keduanya sempat terekam dalam video dan viral di media sosial.
 
"Yang membantu itu bukan hanya saya dan Mas Kodir saja. Ada banyak orang. Uang ini nanti saya berikan ke Pak RT untuk membantu warga dan sebagian diberikan kepada yang membutuhkan," kata Mbah Diro yang kakinya luka sobek karena aksi heroik itu.
 
Mbah Diro mengakui, sebelum siswa turun ke sungai, dirinya sempat mengingatkan pembina bahwa biasanya jika turun hujan aliran Sungai Sempor akan meningkat drastis. Namun peringatan ini tidak diindahkan pembina.
 
Kodir bercerita aksinya itu tulus untuk membantu sekitar 20 siswa yang terjebak arus Sungai Sempor. Kodir sebelumnya hendak memancing bersama sang adik, Tri Nugroho Santoso. Melihat para siswa hanyut dan terjebak di bebatuan, ia pun turun ke sungai menyelamatkan mereka.
 
"Saat itu saya tidak berpikir apapun. Yang penting menyelamatkan mereka. Satu persatu saya gendong ke tempat aman di pinggir sungai. Seingat saya hampir 20-an yang saya selamatkan bersama Tri," kata warga Kembangarum, Wonokerto, Turi ini.
 
Kodir mengatakan, aksi heroiknya itu belum layak mendapat penghargaan. Sebab saat itu banyak warga lain juga membantu. "Tapi biarlah rezeki ini saya bagi ke warga dan keluarga. Tapi sekali lagi, saya menolong itu karena mereka membutuhkan pertolongan," katanya.
 
Usai memberi penghargaan, Bupati Sleman Sri Purnomo memberikan santunan Rp21 juta ke tiap keluarga 10 korban jiwa. Adapun 22 korban luka menerima santunan masing-masing Rp2,5 juta.
 
"Kami juga memberikan santunan Rp15 juta untuk program pemulihan trauma. Seluruh bantuan tersebut terkumpul dari Kemendikbud RI, BPBD Sleman, Dinsos Sleman, dan Baznas Sleman," katanya.
234