Batanghari, Gatra.com - Kabupaten Batanghari, Jambi memiliki delapan kecamatan. Dari jumlah itu, Kecamatan Muara Bulian merupakan daerah paling tinggi dalam hal partisipasi pemilih.
"Kalau di luar IKP berdasarkan data-data terdahulu, Kecamatan Muara Bulian paling tinggi dalam hal partisipasi politik. Baik itu tingkat pemilih maupun pusat kegiatan politik," kata Komisioner Bawaslu Kabupaten Batanghari, Iskandar kepada Gatra.com, Kamis (27/2).
Urutan kedua adalah Kecamatan Bajubang. Hasil pengamatan Bawaslu, kata Iskandar, Kecamatan Bajubang dari segi pengawasan, rawan partisipasi pemilih dengan rentan jarak begitu luas. Contohnya ada beberapa desa sangat jauh dari ibukota kecamatan.
"Ini menjadi salah satu perhatian Bawaslu Kabupaten Batanghari, KPU, pihak kepolisian dan pihak-pihak terkait lainnya," ujarnya.
Berdasarkan data Bawaslu pada Pilkada 2015, konflik bersifat memicu kericuhan tidak ada yang mengkhawatirkan. Meski demikian, konflik bersifat skala kecil memang ada. Seperti pada Pileg 2019 ada laporan-laporan yang pernah Bawaslu tangani.
"Tapi kalau konflik skala besar belum ada," ucapnya.
Langkah Bawaslu Kabupaten Batanghari seiring dengan keluarnya IKP (Indeks Kerawanan Pilkada) akan mengumpulkan personel di tingkat kecamatan. Bawaslu juga akan membuat pemetaan tersendiri untuk tingkat kerawanan itu.
"Selain dengan kegiatan-kegiatan, upaya pencegahan yang bersifat preventif dan telah tersusun dalam kegiatan 2020. Terkait dengan kotak suara hilang di Desa Batu Sawar, Kecamatan Maro Sebo Ulu pada Pileg menjadi bahan acuan Bawaslu," ujarnya.
Bawaslu akan berupaya dengan pihak-pihak lain menginventarisir masalah-masalah yang pernah terjadi. Seperti masalah jarak, pengadaan logistik dan sebagainya dengan KPU sudah bisa teratasi.
"Kita berupa semaksimal mungkin terhadap daerah yang pernah terjadi semacam permasalahan, upaya antisipasi dini akan segera dilaksanakan. Apalagi IKP sudah keluar dan hal seperti itu tidak terulang lagi," katanya.
