Home Teknologi SESM Siap Bangun PLTS Musi Green Hybrid 10,5 MW di Sumsel

SESM Siap Bangun PLTS Musi Green Hybrid 10,5 MW di Sumsel

Jakarta, Gatra.com - PT Sumber Energi Sukses Makmur (SESM), perusahaan energi terintegrasi, menandatangani kontrak kerja sama dengan PT Golden Blossom Sumatera yang merupakan perusahaan perkebunan sawit di Sumatera Selatan. Kedua perusahaan ini berencana membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Musi Green Hybrid berkapasitas 10,5 MW di Sumatera Selatan.

"Setelah penandatanganan ini, kami akan mulai proses instalasi yang membutuhkan waktu sekitar delapan bulan sebelum commissioning," kata Direktur Utama SESM, Zulfian Mirza di Jakarta, Kamis (27/2). 

Berdasarkan kontrak ini, Sumber Energi akan membangun PLTS Musi Green Hybrid 10,5 MW dan mengoperasikannya selama 20 tahun. Golden Blossom berencana memperbesar kebutuhan pasokan listrik hingga 20 MW. 

Dalam kerja sama ini, Golden Blossom hanya akan membayar biaya produksi listrik yang digunakan. Sementara itu, biaya investasi pembangunan PLTS ditanggung sepenuhnya oleh SESM. 

Zulfian mengatakan, pelaku industri akan memperoleh sejumlah keuntungan saat mengaplikasikan PLTS di Sumatera Selatan. Pertama, model ini menawarkan biaya yang lebih efisien dibanding menggunakan bahan bakar diesel, PLTS ini juga disebut turut mengurangi emisi karbon dioksida.

PLTS Musi Green Hybrid 10,5 MW misalnya, dapat mengurangi hingga 0,9 ton polutan untuk setiap 1 MW listrik yang dihasilkan pembangkit. Dengan demikian dari PLTS Musi Green Hybrid 10.5 MW dapat mengurangi hingga 10 ton karbon dioksida. 

Selain itu, Keuntungan bagi pelaku industri perkebunan seperti sawit menurutnya akan meningkatkan kandungan green product karena menggunakan energi non-fosil. PLTS Musi Green Hybrid 10,5 MW, pembangkit listrik offgrid, akan menyediakan pasokan listrik yang handal sebagai operasional pabrik pengolahan milik Golden Blossom selama 5 jam per hari. 

Listrik yang dihasilkan dipakai sebagai _baseload_ pada siang hari dan dapat disimpan di sistem penyimpanan untuk dipakai di malam hari, tutur Direktur SESM, Muhammad Hamza. 

"Jika dibandingkan dengan pembangkit listrik tenaga diesel, Hamza menilai PLTS ini bisa lebih menghemat biaya bahan bakar sekitar 11%. PLTS juga memberi keuntungan bagi pelaku industri yang memiliki keterbatasan akses pada pasokan bahan bakar diesel," imbuhnya. 

Kontrak baru dengan Golden Blossom ini merupakan salah satu rangkaian proyek SESM untuk membangkitkan sekitar 100 MW listrik dari PLTS pada tahun ini. Ada beberapa rencana proyek PLTS atap rumah dan PLTS lahan bekas tambang yang masih dalam tahap negosiasi. Khusus untuk rencana proyek PTLS di lahan bekas tambang, SEMS mengincar proyek berkapasitas 15 MW di wilayah timur Indonesia.

Sementara itu, Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Irwandy Arif dalam kesempatan tersebut menyampaikan harapannya agar kerjasama dapat berjalan baik, terutama dalam mendukung ketersediaan listrik bagi daerah. Terkait adanya rencana mendorong berkembangnya ladang energi di lahan bekas tambang, ia pun mengaku bahwa Menteri ESDM sendiri sudah berkali-kali mendorong agar perusahaan tambang batubara, memanfaatkan lahan tambangnya untuk mendukung kebutuhan energi nasional.

Namanya pembangkit listrik tenaga surya itu Memang sangat disarankan berkali-kali oleh menteri, bahwa pembangkit listrik tenaga surya itu sebaiknya sudah dirintis sebelum tambang itu tutup di lahan yang sudah kosong, ujar pria yang juga merupakan Ketua Indonesian Mining Institute tersebut.

Pembangunan PLTS sejak awal menurutnya bisa digunakan untuk mendukung kebutuhan listrik masyarakat di wilayah sekitar operasi tambang. Menurutnya, kalau tidak bisa membangun di lahan bekas tambang yang kosong dan tidak produktif, perusahaan bisa membangun di atap rumah untuk mendukung masyarakat.

Sementara, Vice President RCBDH Region V/ Jakarta 3 PT Bank Mandiri Tbk (Persero), Iwan Tri Imawan yang hadir sebagai mitra SESM dalam kesempatan tersebut turut memberi pandangan. Iwan berpendapat dengan masuk dalam bisnis pembangkit terbarukan, SESM dinilai akan semakin menarik. 

Meski sejauh ini, Mandiri menyebut baru mendukung portofolio bisnis SESM yang lain. Tidak menutup kemungkinan menurutnya,  apabila perbankan memberi dukungan pada bisnis jangka panjang SESM.  

"Listrik kita masih dari batubara, tetapi ini kan dari surya, artinya ke depan juga akan sangat menarik," tutupnya. 
 

858