Home Kesehatan UMP Batasi Dinas ke Negara Corona, Sejumlah Konferensi Batal

UMP Batasi Dinas ke Negara Corona, Sejumlah Konferensi Batal

Purwokerto, Gatra.com - Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Jawa Tengah, mengeluarkan peringatan kewaspadaan perjalanan dinas ke negara endemik virus Corona hingga kondisi aman. Pembatasan ini berlaku untuk sivitas akademika di kampus tersebut.

Wakil Rektor UMP Bidang Akademik dan Kerja Sama, Dr Jebul Suroso mengatakan, warga atau sivitas akademika UMP diminta untuk tidak membuat perencanaan dinas ke China maupun wilayah yang berbatasan langsung dengan negara itu pada tahun 2020. Pembatasan ini berlaku sampai kondisi wilayah tersebut dijamin aman oleh Pemerintah Indonesia.

Dia menyebut terdapat sejumlah rencana konferensi ilmiah yang akhirnya ditunda keikutsertaannya. Pihaknya juga memberikan sejumlah persyaratan apabila ada dosen yang akan berangkat ke luar negeri.

"Pertama tidak ke tempat awal terjadi penyebaran virus Corona. Kedua tidak berdekatan langsung dengan (tempat) itu, yang ketiga perjalanan itu betul-betul harus dilakukan. Misalnya sudah terjadwal untuk studi lanjut, atau oral presentasi. Itu memang kita tunda," ujarnya, di Purwokerto, Kamis (5/3).

Jebul menambahkan, apabila jadwal keberangkatan tersebut tidak bisa ditunda maka pihaknya mengajukan sejumlah persyaratan. Pertama, dosen yang akan berangkat ke luar negeri harus melakukan tes kesehatan.

Dosen tersebut harus sehat secara psikis atau tidak panik, tidak demam serta kondisi daya tahan tubuh bagus dan tidak terindiikasi sakit. Kalau aspek tersebut terpenuhi maka diperbolehkan melakukan perjalanan ke luar negeri. "Kalau tidak maka semua kita tahan. Kalau ke China, Taiwan dan daerah yang berbatasan langsung, kita larang," tandasnya.

Sementara itu Bupati Banyumas, Achmad Husein mengimbau masyarakat Banyumas untuk tetap tenang dan tidak perlu panik menghadapi penyebaran virus corona. Virus jenis baru Covid-19 ini menyerang sistem pernapasan. "Virus ini berasal dari hewan terutama dari kelelawar. Kepada masyarakat saya imbau jangan suka sentuh hewan itu secara langsung. Karena ini sudah ada di Indonesia," katanya.

Selain itu, dia juga meminta masyarakat untuk tidak melakukan panic buying dengan memborong masker maupun cairan antiseptik pencuci tangan

148