Home Hukum HM Tamzil Tak Akui Kena OTT, Hanya Diajak Oleh Petugas KPK

HM Tamzil Tak Akui Kena OTT, Hanya Diajak Oleh Petugas KPK

Semarang,Gatra.com - Bupati Kudus nonaktif, HM Tamzil menyangkal keterlibatan dirinya dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK tanggal 26 Juli 2019 Silam.
 
"Saya tidak pernah di OTT oleh KPK, saya hanya diajak oleh petugas KPK, hanya diminta klarifikasi oleh petugas KPK pada hari itu," katanya saat menjalani sidang pemeriksaan di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Kota Semarang, Senin (9/3).
 
Ia menceritakan, pada hari tersebut, ia masih bertugas menjalankan tugasnya sebagai kepala daerah di kantor bupati dan menerima kunjungan tamu seperti biasa.
 
"Saya hari itu masih berangkat ke kantor seperti biasa untuk bekerja dan menerima kunjungan tamu. Saat itu seperti biasa saya meminta ajudan saya Uka Wisnu untuk mengelist siapa saja tamu yang datang berkunjung," imbuhnya.
 
Saat itu, lanjutnya, Uka mengatakan bahwa ada tiga tamu yang hendak menemui Bupati Kudus, yakni staf khusus Agoes Soeranto, Direktur RSUD Loekmono Hadi, dan jajaran media Radar Kudus.
 
"Agoes Soeranto yang pertama masuk menemui saya katanya ada beberapa berkas yang harus ditanda tangani, lalu dia keluar mengambil berkas dan kembali lagi," tambahnya
 
Saat kembali, katanya, Agoes Soeranto justru membawa uang sebesar Rp200 juta rupiah untuk diberikan kepada HM Tamzil.
 
"Saat itu Agoes bilang, pak ini ada titipan dari Akhmad Shofian. Spontan saya tolak dan saya bilang saya tidak bisa menerina karena takut dengan KPK," paparnya.
 
Ia menjelaskan, pencokokan KPK atas dirinya dilakukan saat ia menerima tamu selanjutnya yakni tim dari Radar Kudus.
 
"Saya sedang menerima kunjungan dari tim Radar Kudus yang berniat meminta persetujuan saya dalam jalan sehat. Saat itu saya berkali kali memanggil Uka namun tidak ada jawaban. Tiba tiba saat saya keluar ada rombongan dari KPK yang datang dan menunjukan foto dan bertanya "Dimana uangnya," terangnya.
 
Saat itu, petugas KPK juga melakukan penggeledahan di beberapa lokasi di kantor bupati dan tidak membawa berkas atau bukti apapun.
 
"Saat ditanya saya bilang, saya tidak tahu menahu soal uang. Saya digeledah, kantor saya juga digeledah. Tapi petugas KPK tidak membawa apapun. Saya bersedia ikut ke Jakarta karena menghormati mereka. Bukan karena saya di OTT saat itu," tandasnya.
 
 
319