Home Teknologi Work From Home, BPPT Kenalkan Aplikasi Pantau Kinerja Onlen

Work From Home, BPPT Kenalkan Aplikasi Pantau Kinerja Onlen

Jakarta, Gatra.com - Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo serta Surat Edaran yang berlaku dari Kementerian Pan RB, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mendukung penerapan tersebut dengan menerapkan bekerja dari rumah (Work From Home).
 
Disampaikan Kepala BPPT Hammam Riza, pihaknya memperkenalkan aplikasi Fabiola, yaitu sebuah aplikasi yang disusun oleh BPPT untuk presensi digital berdasarkan aspek deteksi wajah dan lokasi. Hammam menyampaikan, bahwa hampir 2000 orang pegawai BPPT,  telah melakukan absensi digital melalui ponselnya masing-masing. 
 
"Seiring himbauan social distancing dan work from home, BPPT sedang menjalankan absensi digital dan jarak jauh. Sistem aplikasi ini bernama Fabiola yang merupakan singkatan dari presensi berbasis Face Biometric, dan location authentication," kata Hammam di Jakarta, Rabu (18/3).
 
 
Dijelaskan Hammam, Fabiola atau aplikasi Face Biometric Location Authentication ini dapat mencatatkan kehadiran dan kepulangan kerja dari berbagai lokasi, memudahkan cara pencatatan kehadiran dengan perangkat mobilephone dengan akurasi 100% pada biometric pegawai, dan berbasis data pegawai.
 
Dengan aplikasi Fabiola, selain memantau kehadiran, pegawai juga wajib melaporkan apa saja pekerjaan yang telah diselesaikan. Bukti bahwa ASN telah berkinerja tersebut tambahnya, harus dilengkapi bukti foto pekerjaan yang telah dilakukan. 
 
"Jadi dengan absensi seperti itu, saat jam masuk kerja, ASN pertama melakukan check in, dan aplikasi memindai langsung lokasi karyawan, sembari memvalidasi kehadiran, via foto selfie yang bersangkutan. Selanjutnya pada saat absen pulang atau check out,  ASN   diminta juga melampirkan foto pekerjaan yang sudah diselesaikannya," ujar Hammam.
 
Hammam menambahkan bahwa sebagai lembaga kaji terap (Jirap) teknologi,  aktivitas Jirap tersebut harus tetap berjalan. Perlu menjadi perhatian karena ada yang harus bekerja di laboratorium, dan ada yang dapat bekerja dari rumah. Hal tersebut jelasnya, diantisipasi dengan pembagian tugas yang tepat. 
 
"Imbauan ini dilakukan selama dua minggu ke depan sesuai imbauan social distance yang membatasi ruang gerak, interaksi, dan kerumunan," pungkasnya.
338