Home Ekonomi Stok Gula Menipis, Butuh Revitalisasi Pengelolaan

Stok Gula Menipis, Butuh Revitalisasi Pengelolaan

Karanganyar,Gatra.com - PT Perkebunan Nasional (PTPN) IX diminta mencukupi kebutuhan gula dengan berbagai langkah strategis, utamanya pendampingan ke petani tebu hingga perbaikan sarana produksi.
 
Hal itu mengemuka dalam inspeksi mendadak (sidak) anggota DPR RI Komisi VI, Mohammad Toha di gudang Pabrik Gula (PG) Tasikmadu, Kamis sore (26/3). Ia ingin mengetahui kendala PTPN IX yang merupakan BUMN yang memproduksi gula lokal, dalam menyediakan kebutuhan pokok itu. Mahalnya harga gula, menurutnya, menunjukkan masalah yang tidak sederhana di hulu produk tersebut.
 
"Karena gula masuk dalam kebutuhan pokok. Kita sudah cek langsung ketersediaan gula di PG Tasikmadu Karanganyar," katanya kepada wartawan.
Di gudang PG Tasikmadu, ia mendapati gula tersisa 3,6 ton saja. Jumlah itu diprediksi habis dalam hitungan hari untuk penyaluran Solo Raya.
 
Ia mengingatkan pentingnya revitalisasi pabrik gula secara menyeluruh. Mulai manajemen sampai sarana prasarana produksi. Menurutnya, pabrik dengan peralatan kuno tidak akan efisien. Diperlukan revitalisasi pabrik-pabrik gula. Kemudian pemberdayaan petani tebu agar bahan baku untuk pabrik gula bisa terpenuhi. 
 
"Nah bagaimana caranya supaya menanam tebu bisa menjadi pilihan pertama bagi petani. Selama ini petani-petani memang menjadi second choice tanam tebu," paparnya.
 
Toha menambahkan impor gula perlu dikurangi segera. Kebutuhan gula dalam negeri hanya mampu diproduksi sekitar 20 persen secara mandiri sedangkan sisanya impor.
 
 Manager PG Tasikmadu, Agung Bakti membenarkan stok gula di pabriknya menipis. Sebanyak 3,6 ton gula sisa dari produksi giling tahun 2019 lalu. 
 
"Pastinya juga akan berpengaruh kepada hasil produksi gula. Sehingga sisa stok yang ada di kami jika dikeluarkan hanya bisa mencukupi untuk kebutuhan masyarakat sepekan ke depan," katanya. 
184