Home Ekonomi Ekspor Kentang Sumut Meroket Kala Wabah Corona

Ekspor Kentang Sumut Meroket Kala Wabah Corona

Jakarta, Gatra.com – Ekspor kentang asal Sumatera Utara (Sumut) meningkat tajam selama wabah atau pandemi Coronavirus Disease (Covid)-19 melanda dunia, termasuk Indonesia. Peningkatan ekspor kentang tersebut ke Singapura dan Malaysia.

Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil, dalam keterangan tertulis, Selasa (7/4), menyampaikan, meningkatnya ekspor kentang asal Sumut ke dua negeri jiran tersebut berdasarkan data lalu lintas produk pertanian di Karantina Pertanian Belawan.

Tercatat periode Januari sampai dengan April 2020 sudah ada 11 kali ekspor kentang dari Belawan ke Malaysia dan 1 kali ke Singapura dengan total mencapai 80,5 ton. Sementara pada periode yang sama di tahun 2019, tercatat hanya ada 7 kali frekuensi ekspor dengan tujuan Singapura dan Malaysia 48,5 ton, melonjak hampir dua kali lipat.

"Ini pesan yang selalu disampaikan Menteri Pertanian, Bapak Syahrul Yasin Limpo, negara kita kaya penuh potensi. Tugas kita menggarapnya untuk kesejahteraan masyarakat, khususnya petani," kata Jamil saat memonitor arus lalu lintas ekspor melalui sistem daring dari ruang kerjanya, Selasa (7/4).

Kentang (Solanum tuberosum L) jenis Granola ini adalah produk pertanian dari sub sektor hortikultura dan banyak dibudidayakan di wilayah Sumut. Awal April merupakan masa panen, produksinya yang berlimpah dan siap disalurkan untuk memenuhi kebutuhan pasokan pasar dalam negeri dan juga pasar ekspor.

Pelayanan Tidak Libur

Sesuai arahan pemerintah yakni dengan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di tengah wabah pandemi Covid-19, layanan karantina hewan, ikan, dan tumbuhan menjadi salah satu layanan publik yang terus berjalan.

Pejabat karantina pertanian yang bertugas di lapangan dibatasi sesuai dengan kondisi lalu lintas di unit kerja, menggunakan APD yang memadai serta hal-hal yang telah diatur pada Protokol Kewaspadaan Pencegahan Penyebaran Covid-19 bagi Layanan Publik Karantina Pertanian akan terus dipantau pimpinan di unit kerja.

"Kita kawal kesehatan dan keamanan produk pertanian yang dilalulintaskan, apalagi untuk bahan pangan. Juga tidak kalah penting memastikan ekspor produk pertanian tetap terjamin akseptabilitasnya di negara mita dagang, untuk menambah devisa negara," ujar Jamil.

99