Home Politik Lockdown Hantam Ekonomi WNI di Malaysia, Ini Seruan DPR!

Lockdown Hantam Ekonomi WNI di Malaysia, Ini Seruan DPR!

Jakarta, Gatra.com – Wabah virus corona tidak hanya merepotkan warga di tanah air tetapi juga WNI yang tinggal di luar negeri. Di Malaysia misalnya terdapat sekitar 3,5 juta WNI yang terdampak kebijakan lockdown atau movement control order (MCO) sejak 18 Maret lalu. Anggota Komisi I DPR, Sukamta mengatakan pemerintah harus melihat, mendengar, dan memperhatikan warga negaranya yang terdampak lockdown di luar negeri.

“Saya mendengar di masa MCO ini, kondisi WNI di Malaysia sangat sulit. Kebanyakan mereka bekerja di sektor informal dan kebanyakan diputus kontraknya. Akibatnya, yang bekerja harian lepas, praktis tidak ada pekerjaan dan kehilangan pendapatan,” ujar Sukamta dalam keterangan kepada Gatra.com, Senin (13/4).

Terlebih lagi kebijakan MCO tersebut akan diperpanjang hingga akhir April, dan bisa saja akan diperpanjang lagi bila situasi belum kondusif. Legislator PKS itu mengingatkan agar pemerintah tidak abai dan turut memperhatikan nasib WNI yang ada di luar negeri khususnya Malaysia.

“Oleh karena itu perlu segera terapkan strategi taktis menyelamatkan WNI dalam kondisi yang tidak menentu ini. Pemerintah musti berpikir solusi ke depan dan berpikir menghadapi kondisi terburuk seandainya MCO ini akan berlangsung lebih lama dari perkiraan,” katanya.

Sukamta menyebut beberapa langkah dapat ditempuh misalnya pemulangan TKI secara masif dan bertahap. Tentu saja pemulangan tersebut juga memperhatikan aspek keamanan dan kesehatan, namun yang lebih penting memastikan semua warga Indonesia tidak terlantar di negeri Jiran, dan menjadi beban pemerintah setempat.

“Jangan sampai nama Indonesia tercoreng karena dianggap menelantarkan warganya di Malaysia,” sambungnya. Ketua DPP PKS Bidang Pembinaan dan Pengembangan Luar Negeri ini menambahkan WNI di Malaysia tersebar di berbagai wilayah dengan kondisi yang sangat memprihatinkan.

Ada yang hari-hari bertahan dengan makan roti tawar dan air kran. Sebagian ada yang lari ke hutan dan kebun mencari umbi-umbian yang masih bisa dimakan untuk bertahan hidup. Sukamta menyebutkan dalam kondisi pandemik ini, pemerintah tidak bisa mengkluster status WNI legal dan ilegal karena semua warga berhak mendapatkan perlindungan dari negara.

“KBRI dan KJRI sudah memberikan bantuan sembako, tetapi jumlah bantuan masih sangat jauh dari kebutuhan berdasar jumlah WNI yang memerlukan,” ucapnya. Ia menyampaikan bahwa DPR mengapresiasi langkah yang dilakukan Kemlu yang tidak abai terhadap WNI yang ada di luar negeri.

“Bu Menlu Retno dan jajarannya sudah peka terhadap persoalan ini dan bekerja serius melindungi WNI di sana misalnya dengan membagikan paket sembako. Tapi sepertinya Kemlu RI perlu lebih cepat dan masif lagi bergerak di lapangan. Kemlu RI juga perlu bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk NGO-NGO untuk menjangkau WNI yang memerlukan,” ujarnya.

Ia berharap KBRI di Malaysia bisa lebih aktif dalam memonitor dan menyelamatkan WNI yang bermukim di Malaysia. “Khususnya saya berharap Pak Dubes Rusdi Kirana bisa memimpin langsung dan menunggui proses penyelamatan anak-anak bangsa yang terpaksa mencari nafkah di negeri orang ini. Dulu waktu fit and proper test di DPR, Pak Dubes sempat menangis karena terharu dengan TKI kita di Malaysia dan tergerak untuk membantu. Nah, inilah saat yang tepat untuk mewujudkan keinginan tersebut,” pungkasnya.

2814