Home Politik Pengunduran Pilkada Serentak Untungkan Kontestan

Pengunduran Pilkada Serentak Untungkan Kontestan

Jakarta, Gatra.com - Pemerintah dan Komisi II DPR sepakat bahwa pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2020 dilangsungkan pada 9 Desember mendatang. Kesempatakan tersebut merupakan hasil rapat kerja (raker) DPR dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan pihak penyelenggara pemilu.

Kesepakatan tersebut dicapai setelah semua pihak menyetujui opsi pertama yang diajukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), yakni Pilkada serentak tahun ini diagendakan pada 9 Desember.

"Komisi II DPR RI menyetujui usulan pemerintah terhadap penundaan pelaksanaan pemungutan suara Pilkada Serentak tahun 2020 menjadi tanggal 9 Desember 2020," kata Ahmad Doli Kurniawan, Ketua Komisi II DPR, menyampaikan hasil raker.

Terkait keputusan tersebut, pengamat Pilkada, Irfan Dinata, dalam keterangan tertulis, Rabu (15/4), menyampaikan, penggeseran penyelenggaraan pilkada serentak 2020 ini sudah tepat di saat pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid)-19.

Menurutnya, perubahan waktu penyelenggaraan pilkada serentak ini akan memengaruhi elektabilitas kandidat yang akan berlaga. Pasalnya, para kandidat akan memanfaatkan waktu yang ada untuk mendongkrak elektabilitasnya.

Irfan mencontohkan para kontestan di Pilkada Kepulauan Riau (Kepri) yang juga menangguk untung dengan pergeseran waktu penyelenggaraan pilkada serentak ini, khusunya kandidat yang mempunyai elektabilitas dan popularitas cukup tinggi sebagaimana hasil survei.

Menurut Irfan, Isdianto paling diuntungkan. Pasalnya, selain sebagai petahana dan mempunyai waktu tambahan yang cukup panjang untuk menyosialisasikan diri kepada masyarakat, dia sudah mempunyai tingkat elektabilitas cukup baik.

"Isdianto memiliki waktu lebih panjang untuk menyosialisasikan diri kepada masyarakat dengan posisinya sebagai petahana," ujarnya.

Irfan berpandangan demikian karena dalam hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Network, elektabilitas Isdianto bertengger di posisi teratas sebesar 21,33%. Untuk kandidat selanjutnya yakni Ismeth Abdullah 19,83% dan Soerya Respationo 11,00%.

"Elektabilitas Isdianto sebagai Plt. Gubernur Kepri tentu akan berpotensi naik secara signifikan seiring dengan popularitasnya yang juga akan naik dengan adanya penambahan waktu," katanya.

Menurut Irfan, salah satu kelebihan petahana, yakni mempunyai nilai lebih di pilkada manapun. Jika tim hingga relawan dapat memanfaatkannya dengan menyiapkan langkah-langkah jitu, ini bisa mendongkrak perolehan suara untuk memenangkan pilkada.

"Jika lawan Isdianto tidak menyiapkan langkah dan strategi yang jitu, maka sulit bagi lawan untuk menghadapi petahana. Karena sepanjang Pilkada di berbagai daerah, petahana selalu berada satu langkah di depan," ujarnya.

236