Home Ekonomi Produk Kelapa Asal Karimun Kembali Diekspor ke Malaysia

Produk Kelapa Asal Karimun Kembali Diekspor ke Malaysia

Jakarta, Gatra.com - Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tanjung Balai Karimun, Priyadi mengatakan petani kelapa di Kabupaten Karimun, Riau mulai kembali memasok pasar ekspor ke Malaysia. Sebelumnya, kegiatan ekspor ini sempat terhenti akibat pandemi Covid-19 di awal tahun 2020.

“Alhamdulilah, dalam dua hari kemarin mulai kembali masuk permohonan pemeriksaan kepada kami, dan telah dapat disertifikasi sesuai persyaratan ekspor negara tujuan,” kata Priyadi melalui pernyataan tertulisnya, Selasa (15/4).

Berdasarkan data Kementerian Pertanian, tercatat sejak pandemi Covid-19 merebak diawal tahun 2020, fasilitasi ekspor kelapa bulat, bungkil kelapa, dan air kelapa melalui Pelabuhan Tanjung Batu terhenti sama sekali. Namun, pada Senin (14/4) kemarin, Malaysia kembali mengajukan permintaan ekspor komoditi ini.

“Pengiriman perdana di tengah pandemi ini juga tidak tanggung-tanggung, sebanyak 80 ton kelapa bulat dan 23 ton air kelapa dengan total nilai ekspor Rp1,2 miliar. Harapannya, ini menjadi awal untuk pengiriman selanjutnya mengingat produksi yang melimpah, cukup untuk konsumsi masyarakat sekaligus bisa diekspor dengan harga yang lebih tinggi tentunya,” tambahnya.

Bahkan, Priyadi menyebut terjadi peningkatan jumlah permintaan terhadap komoditas unggulan ekspor baru asal Kabupaten Karimun. Berdasarkan data Kementan, ekspor komoditas bungkil kelapa pada triwulan I/2020 membukukan ekspor sebanyak 1.100 ton, atau meningkat 6,1% dibanding perolehan pada periode yang sama di tahun 2019 yang hanya 1.050 ton.

Selain itu, Priyadi juga menyebut komoditasi sarang burung walet (SBW) asal Kabupaten Karimun sudah mulai masuki pasar ekspor secara langsung. Secara kualitas, SBW Karimun sudah dapat diterima di negara tujuan yang memiliki protokol ekspor ketat.

Sementara itu, sebelumnya Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil menyebutkan, di tengah pandemi Covid-19 ini, Menteri Pertanian telah menginstruksikan untuk mendorong ekspor komoditi pertanian yang berlimpah ke negara lain.

“Selain untuk menambah pendapatan negara melalui devisa, harapannya pasti adalah nilai tambah yang didapat berdampak pada kesejahteraan masyarakat, khususnya petani,” katanya di jakarta, Selasa (15/4).

Ia menegaskan, melalui unit kerja Barantan di seluruh negeri, pihaknya akan terus mendorong sinergi dengan para pemangku kepentingan pertanian baik di pusat maupun daerah. Sehingga pembangunan pertanian berbasis kawasan berorientasi ekspor dapat menjadi fokus ke depan.

463