Home Kebencanaan Hendi: Jika Semarang PSBB, Kendal dan Demak Juga Harus Ikut

Hendi: Jika Semarang PSBB, Kendal dan Demak Juga Harus Ikut

Semarang, Gatra.com - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi meminta penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) juga diikuti oleh daerah daerah lain seperti,  Demak dan Kendal.
 
"Kalau Kota Semarang menerapkan PSBB, minimal Kabupaten Demak dan Kendal juga mengikuti. Karena setiap hari ada ribuan orang Kendal atau Demak datang ke kawasan industri di Mangkang dan Kaligawe," ujarnya saat ditemui, Selasa (21/4).
 
Menurutnya, penetapan PSBB di ibukota Jawa Tengah ini akan efektif jika daerah penyangga juga ikut melasanakannya.
 
"Kalau kita PSBB selama 14 atau 42 hari ke depan katakanlah semua bisa clear, tapi ketika dibuka lagi orang-orang dari luar daerah masuk kembali, kira-kira ini jadi persoalan lagi atau tidak?" ungkapnya.
 
 
Hendi menjelaskan, saat ini pihaknya tengah fokus menghitung segala kemungkinan yang harus dipersiapkan termasuk, kebutuhan logistik dan supply pangan bagi jutaaan kepala keluarga (KK) 
 
"Penduduk Kota Semarang ada sekitar 1,67 juta jiwa. Dan tidak semuanya adalah orang orang yang mampu yang sudah punya tabungan. Kami juga harus menghitung nasib 50 persen warga Kota Semarang yang menggantungkan hidupanya pada pekerjaan harian. Kalau ini diberhentikan, lantas mereka mau makan apa?," jelasnya.
 
Ia menilai, PSBB bukan hanya pembatasan pergerakan manusia semata. Untuk itu, Hendi juga berasumsi apakah supply bahan pangan dari pemerintah juga akan mencukupi hingga PSSB selesai.
 
 
"Meskipun pemerintah telah menyiapkan suply pangan, tapi suply tersebut bisa bertahan untuk berapa hari? Saya berasumsi, misalkan tiap KK diberi beras 5 kilo, namun hanya cukup untuk seminggu atau dua minggu, lalu di minggu berikutnya bagaimana? Mau makan apa?," paparnya.
 
Untuk itu, katanya, saat ini pihaknya tengah membangun koordinasi dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terkait kesiapan penerapan PSBB.
 
"Rencananya Selasa atau Rabu (21-22/4) kami dipanggil oleh Pak Gubernur untuk menjelaskan kesiapan penerapan PSBB. Jika memang petunjuknya harus dilaksanakan, maka kami akan melaksanakan," tegasnya.
 
Ia meminta seluruh elemen masyarakat termasuk dokter, pengusaha, hingga pakar ahli dan tokoh masyarakat ikut terlibat dalam keputusan ini. 
 
"Keputusan ini harus dipikirkan matang matang. Tidak hanya sekedar ujug ujug atau ikut ikutan saja," tandasnya.
 
Hingga Selasa (21/4) sore, tercatat ada 127 pasien positif Covid-19 di Kota Semarang. Untuk PDP ada 205 orang dan ODP sebanyak 643 orang. Sementara pasien sembuh ada 42 orang, dan pasien meninggal dunia berjumlah 24 orang.
316