Home Teknologi Dosen dan Mahasiswa UPGRIS Buat Ventilator Berbasis Internet

Dosen dan Mahasiswa UPGRIS Buat Ventilator Berbasis Internet

Semarang, Gatra.com - Maraknya petugas medis yang terpapar Virus Corona atau Covid-19 membuat dosen dan mahasiswa Fakultas Teknik dan Informatika (FTI) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) menciptakan ventilator.

Ventilator atau alat bantu pernafasan tersebut berbeda dengan yang sudah ada selama ini, karena berbasis Internet of Things (IoT).

Kepala Program Studi Teknik Mesin UPGRIS Aan Burhanudin, mengatakan ventilator berbasis IoT dilengkapi dengan sensor-sensor yang canggih sehingga dapat dipantau dengan menggunakan kamera dua arah dan dikendalikan dari jarak jauh menggunakan jaringan Internet.

“Jadi tenaga medis tidak perlu bersentuhan langsung dengan pasien. Data-data rekam medis pasien akan tersimpan ke dalam data base secara otomatis,” katanya, Rabu (29/4).

Dengan teknologi tersebut, lanjutnya, maka dokter akan dapat menganalisa kesehatan pasien-pasien dengan melihat tren data kesehatannya sehingga akan dapat memprediksi hal apa saja kemungkinan yang akan terjadi terhadap pasien.

Lebih lanjut Aan menyatakan, pembuatan alat ventilator berbasis IoT dikerjakan bersama dosen Teknik Mesin UPGRIS Muchamad Malik M. Eng yang ahli dibidang mekatronika dan robotika.

Serta tiga mahasiswa Teknik Mesin UPGRIS masing-masing Iffan Bayu Setyono, Kukuh Wahyu Hidayat, dan Ilham Sabil Mubarok.

Tiga mahasiswa itu berbagi tugas yakni Iffan merancang desain mekanis, Kukuh merancang desain elektronis, dan Ilham merancang desain perangkat lunak.

“Hasil desain telah dilakukan beberapa kali revisi sehingga menghasilkan alat bantu pernafasan yang dapat berfungsi dengan baik, aman, akurat, dan presisi,” ujar Aan.

Menurutnya, ventilator berbasis IoT memiliki sensor tekanan oksigen, sensor aliran oksigen, sensor detak jantung, dan sensor suhu yang dapat mengatur tekanan dan aliran oksigen secara otomatis sesuai dengan setingan dokter.

“Kestabilan alat bantu pernafasan dapat terjaga dengan baik sehingga menjadikan pasien merasa aman dan nyaman,” katanya.

Sementara itu, Rektor UPGRIS, Dr. Muhdi SH. M.Hum, menyatakan kebanggaan dengan hasil karya ventilator berbasis IoT buatan Aan Burhanudin dan tim.

Alat bantu pernafasan tersebut dapat bekerja secara efektif dan lebih aman karena mengurangi kontak langsung antara pasien Covid-19 dengan tenaga medis sehingga keaman tenaga medis dapat terjamin.

“Ventilator berbasis IoT ini menjadi solusi permasalahan penanganan pasien Covid-19 secara baik,” ujar dia.

Menurut Muhdi, secara data melalui jurnal internasional bahwa ventilator berbasis IoT yang terintegrasi dengan big data tersebut produk pertama di dunia.

“Hal ini menjadikan salah satu kebangganya dalam penemuan alat bantu medis ciptaanya. Pemerintah sebagai pemangku kepentingan dapat memberikan arahan maupun swasta untuk ikut mengembangkan alat tersebut dengan baik,” harap Muhdi.

249