Home Hukum Alami Gangguan Kecepatan Detak Jantung, Amanda Nyaris Pingsan di Sidang Mario Dandy dan Shane Lukas

Alami Gangguan Kecepatan Detak Jantung, Amanda Nyaris Pingsan di Sidang Mario Dandy dan Shane Lukas

Jakarta, Gatra.com- Anastasia Pretya Amanda,  20 tahun, nyaris pingsan saat memberi kesaksian di persidangan kasus penganiayaan berat terhadap David Ozora, 17 tahun, yang melibatkan terdakwa Mario Dandy, 20 tahun, dan Shane Lukas, 19 tahun. Hal ini terjadi ketika Jaksa Penuntut Umum (JPU) sedang menunjukkan barang bukti di depan hadapan majelis hakim.

Ketika JPU diminta majelis hakim untuk memperlihatkan barang bukti kepada Amanda, pada saat itu, kesehatan Amanda justru mulai terlihat drop sehingga butuh penanganan dari tim dokter dari Kejaksaan.

"Berdasarkan pemeriksaan fisik yang telah kami lakukan dari pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan tekanan darahnya 110/70 dengan heart rate 150 kali per menit. Saturasi, 98 persen," ucap salah satu dokter setelah memeriksa Amanda di PN Jaksel, Selasa (04/7).

Dari hasil pemeriksaan dokter, Amanda mengalami gangguan kecepatan detak jantung yang secara medis disebut aritmia. Aritmia adalah kondisi di mana detak pada jantung tidak teratur, terlalu lambat atau terlalu cepat. 

Aritmia sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu takikardia dan bradikardia. Takikardia adalah kondisi ketika jantung berdetak lebih cepat saat istirahat. Sementara, bradikardia merupakan gangguan di mana detak jantung terlalu lambat.

Setelah pemeriksaan dari dokter, Amanda dinyatakan layak untuk terus memberikan kesaksian. Ibunda Amanda sempat duduk di sebelah kursi anaknya untuk menemani. Tapi, hal ini diprotes penasehat hukum Mario Dandy. "Kami keberatan kalau saksi didampingi oleh ibunya," ucap Kuasa Hukum Mario Dandy, Andreas Nahot Silitonga.

JPU juga menyatakan keberatan jika Amanda didampingi orang tuanya. JPU tidak mempermasalahkan kalau yang mendampingi adalah pihak dari dokter kejaksaan. Persidangan dilanjutkan setelah majelis hakim meminta agar ibunda Amanda duduk di bangku penonton sidang dan dokter kejaksaan yang menemani Amanda.

152