Home Gaya Hidup Suami Pelantun Tembang 'Ayam Den Lapeh' Berpulang

Suami Pelantun Tembang 'Ayam Den Lapeh' Berpulang

Padang, Gatra.com - Minangkabau berduka, Nazif Basir, salah seorang tokoh dan seniman terbaik dari Sumatera Barat (Sumbar) telah berpulang. Ia merupakan suami Elly Kasim, pelantun tembang Minang "Ayam Den Lapeh".
 
Pria kelahiran Bukittinggi, 5 Juli 1934 bernama lengkap Nazif Basir Sutan Pamenan itu, meninggal dunia dalam usia 86 tahun, di RS Pertamina Jakarta sekitar pukul 20.30 WIB, Jumat (1/5). Namun belum ada kabar, dimana ia akan dimakamkan.
 
Ucapan belasungkawa terucap dari berbagai pihak, terutama yang mengenal sosok yang murah senyum itu. Apalagi, yang pernah menjadi penikmat tembang Elly Kasim, penyanyi lagu-lagu Minang legendaris sejak tahun 1961 tersebut.
 
"Ambo (saya), kehilangan sahabat terbaik," tulis pemilik Harian Singgalang, Basril Djabar, atas kepulanga kawan sejawatnya, Nazif di dunia kewartawanan.
 
Diketahui, Nazif mantan wartawan, bahkan salah seorang pendiri surat kabar Harian Singgalang di Sumbar. Ia juga sekaligus dikenal sebagai penulis, sastrawan, dan seniman. Cerita bersambung Palimo Alang Bangkeh, salah satu karya yang berhasil ia tulis.
 
Bila dirunut waktu ke belakang, pada tahun 1978, Nazif bersama istrinya Elly Kasim mendirikan Sanggar Tari Nasional Bunda. Bahkan sanggarnya yang dikenal dengan nama Sangrina Bunda itu, telah keliling dunia. Setidaknya sebanyak 118 kota di 35 negara di dunia.
 
Sangrina Bunda sebagai pusat aktivitas pendidikan dan latihan tarian tradisional bagi anak-anak remaja dan dewasa di Jakarta Timur. Bersama Sangrina Bunda ini, Nazif telah banyak memperkenalkan budaya dan kesenian Indonesia di mancanegara.
 
Tak hanya itu, Nazif juga dikenal sebagai penata tari (koreografer), serta pencipta lagu Minang. Alumnus angkatan pertama Akademi Seni Drama dan Film Yogyakarta pada tahun 1957 ini, telah menekuni dunia kepenulisan sejak masih sekolah di Yogyakarta pada tahun 1953.
 
Berbagai cerita pendek karya Uda Nazif, begitu ia disapa, pernah dimuat di beragam media dan majalah di berbagai kota Tanah Air. Sepak terjangnya di dunia wartawan, bahkan pernah aktif di berbagai media, baik sebagai redaktur maupun pemimpin redaksi.
 
Selain itu, bersama Taufik Ismail, Nazif pernah memimpin Lembaga Kesenian Alam Minangkabau (LKAM) Jakarta, daru tahun 1984-1987. Pernah menjabat Ketua Bidang Kebudayaan Badan Koordinasi Kemasyarakatab dan Kebudayaan Alam Minangkabau (BK3AM) tahun 1988-1998.
 
Mewakili ahli waris, Basril Djabar menuturkan permohonan maaf kepada semua pembaca, baik yang kenal atau tidak dengan almarhum Nazif Basir Sutan Pamenan atas segala khilaf semasa hidupnya. Sebaliknya, pihak ahli waris juga telah memaafkan segalanya.
1756