Home Gaya Hidup HMI dan GMKI Mengajak Warga Sumut Tidak Pecah Karena Hasutan

HMI dan GMKI Mengajak Warga Sumut Tidak Pecah Karena Hasutan

Medan, Gatra.com – Baru-baru ini warga Sumatera Utara (Sumut) dihebohkan dengan tindakan persekusi yang dilakukan salah satu ormas keagamaan terhadap pedagangan di kawasan Batang Kuis, Deli Serdang.

Aksi persekusi tersebut viral di media sosial serta menimbulkan keresahan bagi sejumlah kalangan. Bahkan dikhawatirkan dapat menimbulkan perpecahan bagi masyarakat Sumut yang selama ini dikenal sebagai masyarakat yang heterogen.

Baca Juga: Himpunan Mahasiswa Islam Salurkan Bantuan ke Jemaat HKBP

Atas dasar keresahan itu, Badan Koordinasi (Badko) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sumut dan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Sumut mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan mempercayakan penanganan kasus tersebut kepihak yang berwajib.

Dua organisasi kelompok Cipayung tersebut sangat menyesalkan peristiwa itu. Serta berharap tidak ada pihak yang mengambil keuntungan dari peristiwa yang mencoreng toleransi dan kebersamaan di Sumut tersebut.

Ketua Badko HMI Sumut, M. Alwi Hasbi Silalahi mengatakan bahwa permasalahan persekusi tersebut sudah selesai. Dia berharap masyarakat mempercayakan penanganan kasus itu kepada pihak kepolisian.

Baca Juga: Kelompok Cipayung Semprot Disinfektan

Hasbi berharap masyarakat tetap bersatu, terlebih saat ini bangsa Indonesia dihadapkan pada bencana pandemi corona yang harus dituntaskan secara bersama-sama. "HMI tetap komitmen menjaga keutuhan bangsa. Seperti kemarin HMI berikan sembako pada Gereja HKBP Sei Agul di Medan. Kita jangan mau dipecah karena hasutan yang mengganggu kamtibmas di Sumut,” jelasnya, Minggu (3/5).

Sementara, Gito M Pardede, selaku Pengurus Pusat GMKI Koordinator Wilayah I Sumut-NAD menyampaikan bahwa masyarakat tidak perlu menanggapi kejadian tersebut dengan amarah dan menyerahkan semua proses ke kepolisian.

"Saya memahami kejadian yang terjadi di Batang Kuis kemarin adalah bentuk pembelajaran bagi kita sebagai bangsa yang majemuk dan harus saling menghargai dalam bermasyarakat. Kita semua harus sadar Sumut ini sudah lama hidup berdampingan dengan suku ras agama lainnya,” jelasnya.

Baca Juga: Bupati Labuhan Batu Harus Diperiksa Terkait OTT Perkim

Gito meyakini, isu intoleransi antar-umat beragama rentan terjadi di Sumut. Selain itu, dia juga meminta warga untuk saling menjaga kerukunan antar-umat beragama. Gito berharap kasus tersebut tidak perlu dibesar-besarkan.

“Kita harus jaga hati kita untuk menahan agar tidak terjadi hal yang tidak kita inginkan, begitu juga saat ini kondisi bulan ramadan dan ditambah kita dalam ujian pandemi covid-19, kita harus saling menghormati dan saling mendoakan," tambahnya

Gito menambahkan bahwa GMKI dan HMI sebagai bagian dari masyarakat Sumut mengharapkan masyarakat berpikir positif, tidak anarkis, dan tidak main hakim sendiri. Saling menghargai dan menghormati.

Sekedar untuk diketahui, persekusi yang viral di media sosial terjadi saat aksi sweping yang berujung peristiwa pengerusakan sebuah warung milik Lamria Manullang warga Batang Kuis, Deli Serdang pada selasa (28/4) oleh beberapa oknum Ormas FPI Deli Serdang.

2026