_copy_thumb.jpg "Tiba di Makkah, Jemaah Petugas Haji Daker Madinah dan Bandara Laksanakan Umrah")
Semarang,Gatra.com - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengklaim pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) non PSBB di kota yang ia pimpin berbuah manis. Pasalnya sejak diterapkannya PKM pada Senin (27/4) jumlah penderita covid-19 atau virus corona terus berkurang.
"Penerapan PKM ternyata menimbulkan efek yang sangat positif. Sebelum pemberlakuan PKM, angka kesembuhan hanya mentok di 70 kasus, sekarang yang sembuh sudah 211 kasus. Penderita Covid-19 yang dulu di kisaran angka 130, sekarang turun menjadi 50," ujar Hendi sapaan akrab wali kota, Rabu (13/5).
Namun, Hendi meminta masyarakat untuk terus mematuhi setiap protokol kesehatan yang telah ditentukan. Seperti menerapkan physical distancing, menggunakan masker dan menjaga kebersihan tubuh terutama tangan.
"Meskipun jumlah covid-19 di Kota Semarang menunjukan tren penurunan yang sangat signifikan tapi kita masih menjadi wilayah yang paling tinggi angka penderitanya di Jawa Tengah. Jadi saya minta masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan," tegasnya.
Hendi juga mengancam bakal memperpanjang pemberlakuan PKM di Kota Semarang jika masyarakat semakin melonggarkan kedisplinannya.
"Kalau dalam 13 hari terakhir ini justru angka corona naik. Maka bukan tidak mungkin saya akan memperpanjang PKM atau bahkan memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Semarang," tekannya.
Hingga Rabu (13/5) malam tercatat pasien positif Covid-19 di Kota Semarang ada 49 orang. Pasien dalam Pengawasan (PDP) yang masih menunggu hasil ada 88 orang. Sementara orang dalam pengawasan (ODP) berjumlah 340 orang. Dan pasien yang sembuh berjumlah 211 orang.
