Home Kebencanaan Kota Purwokerto Makin Ramai, Pemkab Batasi Jalan Protokol

Kota Purwokerto Makin Ramai, Pemkab Batasi Jalan Protokol

Banyumas, Gatra.com - Dalam sepekan ini, sejumlah ruas jalan di kawasan perkotaan Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, kembali dipadati kendaraan. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas pun membatasi akses sejumlah jalan protokol untuk mengurangi kerumunan.

 Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Banyumas, Agus Nur Hadie, mengatakan, pihaknya menerapkan rekayasa lalu lintas untuk mengurangi kepadatan arus lalu lintas di sejumlah titik keramaian menjelang Idul Fitri, mulai Senin (18/5). Jalur yang dibatasi yaitu Jalan Jenderal Sudirman diberlakukan satu arah dari timur ke barat. Kemudian Jalan Gatot Subroto diberlakukan satu arah dari barat ke timur.

"Berdasarkan hasil rapat koordinasi Forkompimda dengan bupati dan Kapolresta, diputuskan dalam rangka mengurai kemacetan dan membuat Purwokerto lebih lancar sekaligus menekan penyebaran Covid-19, mulai hari ini tanggal 18 Mei jam 08.00 pagi, diberlakukan sistem satu arah di Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Gatot Subroto," katanya, Senin (18/5).

Baca jugaSatu Keluarga di Purwokerto Positif Covid-19

Agus menjelaskan, pemberlakuan satu arah di ruas Jalan Jenderal Sudirman diberlakukan mulai dari pertigaan Jalan MT Haryono (sisi selatan) hingga pertigaan Kodim 0701/Banyumas. Sementara pemberlakukan satu arah di jalan Gatot Subroto dimulai dari pertigaan Pasar Manis, Jalan Gatot Soebroto, Jalan Kombas hingga pertigaan Jalan MT Haryono (sisi utara).

Agus mengatakan, rekayasa lalu lintas hanya diberlakukan di ruas jalan tersebut. Untuk ruas jalan lainnya tetap diberlakukan dua arah, kecuali jalan yang sejak awal diterapkan satu arah seperti Jalan Kauman Lama dan Jalan Jenderal Suprapto.

"Sistem satu arah ini berlaku 24 jam mulai pagi jam 08.00 hingga jam 08.00. Kebijakan ini diberlakukan dalam rangka mengurai kemacetan dan mewujudkan kelancaran lalu lintas yang akhir-akhir ini sudah terjadi kemacetan di beberapa titik. Sampai kapan sistem ini akan berakhir kami belum tahu. Kami akan melakukan evaluasi secara berkala," ujar Agus.

591