Home Kesehatan Gugus Tugas Covid-19 Cilacap Razia Masker di Pertokoan

Gugus Tugas Covid-19 Cilacap Razia Masker di Pertokoan

Cilacap, Gatra.com – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah memperketat pengawasan di pusat pertokoan dan pasar tradisional menjelang Lebaran Idul Fitri 1441 Hijriah ini. Salah satunya yakni dengan razia masker.

Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Cilacap, M Wijaya mengatakan salah satu yang diperketat adalah penggunaan masker untuk pedagang maupun karyawan dan pengunjung pertokoan. Selain itu, toko dan tiap pengelola pasar diwajibkan menyediakan tempat cuci tangan.

“Iya ada lonjakan pengunjung. Ya biasa, sudah jadi budayanya. Makanya kami pantau terus ini,” kata Wijaya, Jumat malam (22/5).

Dia mengemukaan, rapid test juga terus dilakukan di sejumlah pusat pertokoan terhadap karyawan. Teknisnya tim Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap mengambil sampel dari karyawan toko. Hasilnya hingga saat ini seluruh karyawan pertokoan yang sudah menjalani rapid test negatif.

“Satu toko diambil sampel ada 10 karyawan atau berapa. Alhamdulillah, hasilnya negatif,” ucapnya.

Dia pun mengklaim, pengetatan pantauan yang sudah dilakukan beberapa waktu ini mulai menampakkan hasil. Yakni, sementara waktu ini sudah tak lagi terjadi penambahan kasus positif Covid-19 di Kabupaten Cilacap.

Menurut dia, hal itu tak lepas dari upaya terpadu pencegahan penularan Covid-19 yang dilakukan. Misalnya, pengetatan pemantauan di perbatasan, kewajiban karantina untuk pemudik, hingga semakin patuhnya masyarakat terhadap protokol pencegahan Covid-19.

Meski begitu, dia pun mengakui masih banyak warga yang abai terhadap pencegahan Covid-19. “Ya tetap masih ada kerumunan di pertokoan. Itu yang kita coba kurangi terus. Kita pantau terus,” ujarnya.

Berdasar data Gugus Tugas Covid-19 Cilacap, pada Jumat malam (22/5/2020), jumlah kasus positif Covid-19 mencapai 45 orang, dengan rincian sebanyak 19 orang sembuh, 25 dirawat dan satu meninggal dunia. Adapun jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 183 orang, dengan rincian 143 sembuh, dan 20 lainnya meninggal dunia.

 Sedangkan jumlah orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 1.506 orang. Rinciannya, 1.485 orang selesai pemantauan, dan 21 lainnya masih dalam pemantaun. Kata Wijaya, jumlah ODP ini juga terkait dengan banyaknya perantau yang pulang kampung halaman.

95