Home Gaya Hidup Di Tengah Covid-19, 220 Masjid di Yogya Gelar Salat Id

Di Tengah Covid-19, 220 Masjid di Yogya Gelar Salat Id

Yogyakarta, Gatra.com - Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat sebanyak 220 masjid menggelar salat Idulfitri 1441 Hijriyah, Minggu (23/5) pagi. Pemda DIY mengimbau pelaksanaan salat Id tersebut dibatalkan karena pandemi Covid-19 masih berlangsung.

"Sebanyak 220 masjid yang tersebar se-DIY besok tetap menggelar salat Id," kata Kepala Satpol PP DIY Noviar Rahmad, Sabtu (23/5).

Menurutnya, salat Id sudah diatur dalam maklumat bersama pelaksanaan rangkaian ibadah Idulfitri 1441 H/2020 M di masa tanggap darurat pandemi Covid-19 di DIY. Mewakili Pemda DIY, Noviar meminta semua masjid tersebut mengurungkan pelaksanaan salat Id berjamaah itu.

"Ya imbauannya tidak melaksanakan di masjid atau lapangan. Sesuai dengan maklumat bersama yang sudah disepakati," katanya.

Pada Jumat (15/5) lalu, Pemda DIY bersama Forkompinda, MUI, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama DIY, dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY telah bersepakat dan berkomitmen untuk mencegah dan memutus rantai penyebaran Covid-19 dengan mengeluarkan tujuh imbauan.

Tiga imbauan utama yaitu meniadakan takbir keliling,  melaksanakan ibadah salat Id di rumah secara sendiri atau berjemaah bersama keluarga, dengan atau tanpa khotbah, dan silaturahmi dan halal bihalal digelar menggunakan media sosial atau secara daring.

Jika besok 220 masjid itu masih mengelar salat Id, Noviar menyatakan Satpol PP tidak bisa membubarkan. "Karena tidak menaati aturan dan imbauan, segala risiko ditanggung sendiri," katanya.

Hingga hari ini, kasus positif Covid-19 di DIY terus bertambah. Sabtu (23/5) ini ada lima kasus positif baru, sehingga total ada 225 pasien positif Covid-19 di DIY. Dari jumlah ini, 122 orang dinyatakan sembuh.

Ketua Dewan Syuro Masjid Jogokariyan, Muhammad Jazir, menyatakan pihaknya tetap menggelar salat Id di masjid. "Kami tetap memperketat dan melaksanakan kegiatan ibadah sesuai protokol pencegahan Covid-19," ujarnya.

Ia menjelaskan, setiap jemaah wajib mengikuti pemeriksaan suhu badan, cuci tangan di wastafel portabel, dan mengenakan masker. Jika jemaah tidak membawa masker, panitia telah menyediakan.

Saf atau barisan salat juga diatur berjarak. Jemaah perempuan ditempatkan di ruangan masjid, sedangkan jemaah pria di area terbuka. Untuk jemaah dari luar lingkungan masjid, pengurus masjid telah menyiapkan kartu berkunjung dan menyediakan area terpisah dengan akses masuk berbeda.

"Keberadaan kartu dan penempatan di lantai terpisah untuk menghindari kontak dengan jemaah lokal," lanjutnya.

Menurutnya, salat Id berlangsung mulai pukul 07.00 WIB dan rangkaian ibadah akan dipercepat dengan menyingkat sesi khotbah.

302