Home Kebencanaan Gelombang Tinggi, Nelayan Tambaklorok Tetap Nekat Melaut

Gelombang Tinggi, Nelayan Tambaklorok Tetap Nekat Melaut

Semarang,Gatra.com - Nelayan di pesisir Kota Semarang tetap nekat melaut meskipun gelombang tinggi dan cuaca buruk terjadi di perairan utara jawa. 
 
Gelombang tinggi yang diperkirakan mencapai 2,5 meter hingga 4 meter diakibatkan oleh hembusan angin kuat dan persisten mencapai kecepatan hingga 25 knot (46 Km/Jam).
 
Mad Sareh, salah satu nelayan di Kampung Nelayan Tambaklorok Semarang Utara, menuturkan gelombang tinggi dan angin kencang merupakan hal yang wajar.
 
"Sudah biasa menghadapi kondisi angin timuran seperti ini, jadi masih melaut seperti biasa, mau bagaimana lagi," ujar Mad Sareh saat ditemui Gatra.com, Jumat (5/6).
 
Kendati demikian, ia mengaku baru melaut dua hari lantaran cuaca buruk yang tidak bisa dikompromi
 
"Meskipun sudah biasa, tapi kadang tetep takut juga, ini saya baru melaut dua hari," ungkapnya.
 
Ia mengaku, kondisi angin timuran membuat pendapatannya turun drastis hingga setengahnya. Sebab hanya ikan teri dan udang kecil saja yang bisa didapat.
 
"Sepi memang kalau kondisi seperti ini. Paling dapetnya ikan teri sama udang kecil saja. Biasanya kalau untuk perahu kecil hanya setengah kwintal saja, kalau perahu besar paling cuma sekwintal saja," sebutnya.
 
Senada dengan Mad Sareh, Rohadi  nelayan Tambaklorok lainnya, mengaku masih melaut meskipun angin kencang dan gelombang tinggi menghantui.
 
"Meskipun gelombang lumayan tinggi sampai 3 meter, dan ada angin kencang tapi mau gimana lagi. Anak sama istri perlu dikasih makan," tandasnya.
 
Sementara itu, Plt. Deputi Bidang Meteorologi BMKG Herizal dalam keterangan tertulisnya memperkirakan, gelombang tinggi dan banjir rob bakal terjadi hingga 6 Mei mendatang.
 
"Gelombang tinggi dan banjir rob dapat terjadi hingga Sabtu (6/6) besok, dan akan menurun seiring dengan penurunan kecepatan angin," tambahnya.
 
Untuk itu Herizal mengimbau kepada masyarakat pesisir yang menggantungkan hidupnya di lautan atau di pelabuhan dapat meningkatkan kewaspadaannya.
 
"Terutama untuk daerah-daerah pantai berelevasi rendah seperti Pekalongan, Cirebon, Semarang dan pesisir utara Jakarta," tandasnya.
305