Home Politik Hapus Injil Bahasa Minang, Gubernur Sumbar Bantah Intoleran

Hapus Injil Bahasa Minang, Gubernur Sumbar Bantah Intoleran

Padang, Gatra.com - Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Irwan Prayitno membantah, persoalan penghapusan Alkitab Injil berbahasa Minagkabau di Google Playstore itu, bukan persoalan intoleransi.

Irwan menyebut, alasan lebih tepatnya terkait adat dan budaya Minangkabau. Apalagi, falsafah orang Minangkabau jelas "Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah".

"Perlu kita luruskan, ini bukan soal intoleran, tapi soal adat dan budaya Minangkabau yang identik dengan Islam," kata Irwan kepada awak media di Padang, Minggu (7/6).

Dengan demikian, falsafah ABS-SBK yang dipegang masyarakat Minangkabau, jelas merujuk kepada agama Islam, berdasarkan kitab suci Alquran, bukan Alkitab Injil.

Namun terkait sikap, masyarakat Minang, sangat toleransi terhadap keberagaman, bisa dibuktikan baik yang di Sumbar, maupun yang di daerah perantauan.

Irwan juga menjamin orang Minangkabau sangat paham pepatah "Dimana Bumi Dipijak, di Situ Langit Dijunjung". Dalam artian, dimana pun berada, orang Minang tidak pernah mencari masalah. Apalagi, ikut-ikutan mempermasalahkan agama, adat, dan budaya orang lain. Terbukti, orang Minang mudah bergaul dengan siapapun.

Menurut politikus PKS itu, justru masyarakat di luar suku Minangkabau yang seharusnya perlu toleransi, terhadap orang Minang yang ingin mempertahankan identitas adat, dan budaya yang identik dengan agama Islam.

Apalagi, setiap adat dan budaya merupakan kekayaan bangsa, yang telah dilindungi Undang-undang Dasar 1945. "Kita contohkan di Bali, saat perayaan Hari Raya Nyepi, seluruh orang menghormati berdiam diri di rumah. Siapapun harus menghormatinya, begitu juga dengan adat ABS-SBK Minangkabau," jelas Irwan membandingkan.

Mencuatnya aplikasi Injil berbahasa Minangkabau telah menuai pro kontra di tengah masyarakat. Terlebih lagi di media sosial, setelah Gubernur Irwan meminta Menkominfo menghapus aplikasi itu.

3994