Home Gaya Hidup Kepung Pandemi Dari Kampung

Kepung Pandemi Dari Kampung

Ibarat ilmu makan bubur panas, dari pinggiran lah pencegahan dan pemutusan Covid-19 dimulai. Kepolisian daerah (Polda) Jawa Tengah ikut turun tangan, mengedukasi dan memberdayakan warga lewat kamung-kampung. Membentuk program Kampung Siaga Covid-19, masyarakat menjadi ujung tombak pencegahan di lingkungan kammpung masing-masing.

Harapannya, dari kampung akan terproteksi secara mandiri. Pemutusan rantai Covid-19 tersebut akan terus merembet dari kampung ke kampung, hingga akhirnya kantong-kontong episentrum seperti di perkotaan akan mudah dinetralisir.

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Tengah Irjen (Pol) Ahmad Luthfi mengatakan, Kampung Siaga Covid-19 dibentuk dalam rangka menyambut era kenormalan baru atau new normal. Program tersebut memberdayakan masyarakat serta adanya edukasi sekaligus memantau penerapan protokol kesehatan.

“Kampung siaga ini didirikan sebagai salah satu upaya menghadapi kenormalan baru dalam pandemi Covid-19,” kata Lutfi.

Dia menyebut, adanya Kampung Siaga Covid-19, sekaligus menjadikan masyarakat sebagai ‘polisi’ untuk dirinya sendiri untuk mengamankan pribadinya.

“Masyarakat bisa mengamankan kampungnya dengan menerapkan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan, sehingga mampu menghadapi berbagai masalah berkaitan dengan Covid-19,” ujarnya.

Ia menargetkan, dalam Minggu ini akan menambah lagi jumlah Kampung Siaga Covid-19 sebanyak 870 kampung. Sehingga pemutusan penyebaran rantai virus corona cepat teratasi.

Sampai saat ini, sudah ada 475 Kampung Siaga Covid-19 yang berada di 35 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah. Jumlah tersebut masih akan bertambah lagi, karena Polda Jawa Tengah menargetkan sebanyak 870 kampung.

Dia menjelaskan, selama dibentuknya Kampung Siaga Covid-19 ini, terjadinya penurunan angka kejahatan pada Mei 2020. Karena, angka kejahatan pada bulan tesebut hanya 286 kasus saja.

“Bulan Maret itu ada sebanyak 813 kasus, sedangkan bulan April itu ada 660 kasus dan Mei itu ada 286 kasus. Jumlah itu baik kasus yang masih dalam proses penyelidikan maupun yang selesai,” katanya.

Untuk wilayah Kota Semarang, saat ini sudah didirikan 28 Kampung Siaga Covid-19. Lewat kedisiplinan dari masyarakat akan menjadi kunci dalam menuntaskan pandemi Covid-19.

Salah satunya ada di Kampung Siaga Covid-19 di RW VI Kelurahan Panggung Lor Kota Semarang, Rabu (3/6). Kampung Siaga Covid-19 di wilayah tersebut, dilengkapi dengan rumah karantina, dapur umum, lumbung pangan, dan ruang pembuatan produksi jamu penambah imun. Prinsip program ini adalah mengutamakan gotong royong dari warga untuk warga.

Di daerah lainnya, jajaran Polres Tegal Kota, Jawa Tengah juga mencanangkan Kampung Siaga Covid-19, di Kelurahan Cabawan, Kecamatan Margadana, Kota Tegal, Jumat (5/6). Warga di kelurahan yang dikenal sebagai kampung warteg ini banyak yang merantau ke luar daerah sehingga memunculkan risiko penularan Covid-19.

Pencanangan dilakukan dengan sosialisasi pencegahan Covid-19 serta pemberian bantuan fasilitas cuci tangan menggunakan sabun untuk ditempatkan di lingkungan kelurhan dan masker untuk dibagikan ke warga.

Kapolres Tegal Kota AKBP Rita Wulandari Wibowo mengatakan, pencanangan Kampung Siaga Covid-19 untuk memberdayakan warga agar lebih peduli terhadap bahaya penyebaran Covid-19 dengan disiplin mematuhi protokol kesehatan.

“Ini upaya kami mendisiplinkan masyarakat dalam rangka menghadapi tatanan kehidupan baru atau new normal. ?Disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan harus dilakukan dengan kesadaran,” kata Rita.

Menurut Rita, dengan pencanangan tersebut diharapkan warga juga mengetahui dan bisa segera melakukan langkah-langkah yang diperlukan ketika ada warga yang terpapar Covid-19 dengan bekerjasama dengan Gugus Tugas dan aparat di lingkungan.

Apalagi mayoritas warga Kelurahan Cabawan merantau ke daerah zona merah seperti Jakarta, Surabaya dan Semarang dengan membuka warteg.

“Selain itu, pencanangan ini juga sebagai sarana edukasi. Jadi warga saling mengingatkan supaya taat dan patuh protokol kesehatan,” ucapnya.

Selain di Kelurahan Cabawan, pencanangan Kampung Siaga Covid-19 juga dilakukan di Perumahan Citra Bahari, Kelurahan Debong Lor, Kecamatan Tegal Barat. Rencananya pencanangan juga akan dilakukan di kelurahan yang ada di Kecamatan Tegal Timur dan Kecamatan Tegal Selatan.

“Jadi empat kecamatan kami targetkan masing-masing punya satu Kampung Siaga Covid-19,” ucap Rita.

Ketua RT 01 Kelurahan Cabawan Tri Hartati mengatakan, dengan pencanangan sebagai Kampung Siaga Covid-19, paling tidak w arga akan lebih peduli terhadap pencegahan penyebaran Covid-19.

“Ketika ada warga baru pulang dari luar daerah kita datangi ke rumahnya dengan tetap jaga jarak dan pakai masker. Kemudian didata identitas dan meminta mereka karantina mandiri 14 hari, tidak boleh berinteraksi dulu. Ketika mereka butuh-butuh apa-apa, kita warga membantu,” jelasnya.

Tri Hartati menyebut, dari sekitar 3.000 warga, 75 persen di antaranya merantau dan membuka warteg di Jakarta, Surabaya dan Semarang. Mereka biasanya rutin pulang setiap tiga bulan. Tapi ada juga yang pulang setiap satu tahun sekali.

32