Home Ekonomi Turis di Yogya Akan Didata, Parangtritis Dijaga TNI-Polri

Turis di Yogya Akan Didata, Parangtritis Dijaga TNI-Polri

Bantul,  Gatra.com - Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta meminta pengelola objek wisata yang dibuka terbatas untuk mendata detail setiap pengunjung. Ditargetkan buka pertengahan Juni ini, Pantai Parangtritis akan dijaga TNI-Polri.

"Selama belum ada keputusan atau pernyataan bebas dari pendemi, kami meminta pengelola mendata detail semua pengunjung. Ini penting untuk melakukan penelusuran dan pengawasan gerak mereka," kata Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo saat meninjau Parangtritis, Sabtu (13/6).

Sesuai pesan Gubernur DIY, Singgih meminta pengelola berhati-hati sebelum membuka objek wisata. Sebab sektor pariwisata menjadi plasma sektor lain bagi DIY. Jika kondisi negatif terjadi di sektor wisata, kondisi ini akan merembet ke sektor lain. "Jadi mending hati-hati dan perlahan-lahan," ucap Singgih.

Ia mengatakan semua data wisatawan akan terinput ke satu basis data sehingga memungkinan dilakukan pengawasan. Pemantauan pergerakan wisatawan dinilai penting di masa pendemi ini.

"Yang paling penting, semua pengelola objek wisata haruslah menerapkan protokol kesehatan seperti wajib memakai masker, ada jarak sosial, dan tempat cuci tangan. Ini artinya, jumlah pengunjung kami minta dibatasi," katanya.

Di objek wisata tertutup, seperti di kebun binatang, candi, dan wisata buatan, aturan jumlah wisatawan lebih mudah ditentukan, yakni sesuai kapasitas tempat dan memperhitungkan jaga jarak 1-2 meter antar-pengunjung.

Adapun aturan jumlah turis di objek wisata di lokasi terbuka dengan kunjungan skala massal, seperti pantai, tengah disusun. Karena itu, Dinas Pariwisata DIY belum menentukan waktu buka objek wisata massal seperti Parangtritis.

Bupati Bantul Suharsono menargetkan Pantai Parangtritis dibuka pertengahan Juni ini. "Setiap warung harus menyediakan tempat cuci tangan atau hand sanitizer, menggunakan masker, dan menjaga jarak. Demikian pula para pengunjung harus melakukan protokol kesehatan," ucapnya.

Pemerintah Kabupaten Bantul akan memantau dan mengevaluasi kesiapan Parangtritis sebelum dibuka. Pemkab tak segan menutup tempat wisata jika ditemukan pelanggaran protokol kesehatan oleh wisatawan, pengelola, atau pedagang.

Untuk memastikan pelaksanaan protokol kesehatan, Dinas Pariwisata Bantul akan menggandeng TNI-Polri. "Pintu masuk akan dijaga ketat oleh TNI-Polri. Petugas kesehatan juga disiagakan. Jadi nanti ada dokter, tenaga medis, dan ambulans yang siap mengevakuasi wisatawan yang bergejala Covid-19," katanya.

197