Home Kebencanaan Kemarau Basah Diprediksi Melanda Sumsel

Kemarau Basah Diprediksi Melanda Sumsel

Palembang, Gatra.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumsel memprediksi tahun 2020, Sumsel bakal dilanda kemarau basah. Hal ini dikarenakan fenomena La Nina ataupun El Nino tahun ini lebih lemah dan cenderung netral. Demikian diakui oleh Koordinator BMKG Sumsel, Nuga Putrantijo, Kamis (18/6)

Nuga mengatakan musim kemarau tahun ini diprediksi dimulai pada bulan Juni dan berakhir pada Oktober mendatang. Sedangkan, puncak kemarau bakal terjadi pada Agustus hingga September mendatang. Meskipun begitu, kemarau tahun ini akan lebih basah dibandingkan tahun 2019 yang lalu. Hal ini disebabkan salah satunya fenomena La Nina atau El Nino. Dimana, tahun ini lebih lemah dan cenderung netral. "Artinya, meskipun puncak kemarau potensi awan hujan akan tetap ada sehingga gambut di Sumsel tidak benar-benar kering," katanya.

Hanya saja, intensitas hujan dalam kategori menengah atau dikisaran 100 milimeter hingga 300 milimeter. Selain itu, Hari Tanpa Hujan (HTH) yakni berkisar 1-5 hari, yang artinya dalam lima hari hanya ada satu hari hujan. Prediksi ini terpantau berdasarkan 120 alat pengukur hujan yang tersebar di wilayah Sumsel.

Meskipun begitu, pihaknya akan terus melakukan pembaruan secara berkala sehingga dapat mempercepat langkah sebagai antisipasi di lapangan. Mengingat, akhir-akhir ini kondisi iklim di Sumsel sulit untuk ditebak. "Kami harap dengan upaya ini bisa mempercepat penanganan di lapangan dalam meminimalisir Karhutla," tutupnya.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Iriansyah menambahkan, dalam mengantisipasi terjadinya karhutla, saat ini pihaknya telah meningkatkan status kewaspadaan terutama dibeberapa desa yang rentan terjadinya Karhutla. Bahkan, pihaknya juga telah mempersiapkan semua kekuatan. "Saat ini ada sekitar 90 desa sangat rentan terjadinya Karhutla yang tersebar di Sumsel," singkatnya.

1121