Home Ekonomi Bibit Mahal, Petani Bawang Merah di Brebes Beralih ke Jagung

Bibit Mahal, Petani Bawang Merah di Brebes Beralih ke Jagung

Brebes, Gatra.com - Produksi bawang merah di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah diperkirakan akan menurun. Pasalnya banyak petani beralih memilih menanam komoditas lain karena langka dan mahalnya bibit bawang merah.

Salah satu petani bawang merah di Desa Krasak, Kecamatan Brebes, Sutikno (43) mengatakan, harga bibit bawang merah mengalami kenaikan dua kali lipat dibanding dengan harga normal.

Pada kondisi normal, harga bibit bawang merah berkisar Rp20.000 - Rp30.000 per kilogram (kg). Tiga bulan terakhir, harganya melonjak menjadi Rp70.000 per kg. "Ini harga yang paling tinggi. Biasanya paling mahal Rp50.000 per kg. Kalau harga bibitnya saja sudah Rp 70.000 per kg, nanti saat panen, mau dijual berapa bawang merahnya?" kata Sutikno, Jumat (19/6).

Mahalnya harga bibit tersebut membuat Sutikno tak berani menanami seluruh lahannya dengan bawang merah. Sebagian lahan seluas setengah hektare atau 5.000 meter persegi miliknya ditanami jagung. "Kalau ditanami bawang merah semua takut merugi kalau pas panen nanti," ujarnya.

Menurut Sutikno, modal yang dikeluarkan untuk membeli bibit jagung di lahan seluas 2.500 meter persegi Rp275.000. Sedangkan modal yang harus dikeluarkan jika membeli bibit bawang merah di luas lahan yang sama mencapai Rp17,5 juta. "Modalnya lebih banyak kalau nanam bawang merah. Jadi sebagian lahan saya tanami jagung," ujar Sutikno.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Brebes Yulia Hendrawati mengatakan, luas lahan tanam bawang merah pada Juni 2020 sekitar 1.889 hektare. Jumlah ini menurun dibanding luas lahan tanam pada Juni 2019 yang mencapai 3.003 hektare.

Menurut Yuli, penurunan luas lahan tanam tersebut menunjukkan banyaknya petani yang beralih menanam komoditas lain. Rata-rata mereka beralih menanam jagung karena langka dan mahalnya bibit bawang merah. "Jika diasumsikan satu petani menggarap sekitar seperempat hektare, artinya ada 4.000-an petani yang beralih komoditas. Rata-rata beralih jagung karena modalnya tidak terlalu banyak," ujar Yulia.

Yulia menyebut, kelangkaan bibit bawang merah di Brebes terjadi karena hasil panen pada periode Januari - April tidak banyak. Lahan bawang merah banyak yang terendam banjir. Normalnya, produktivitas bawang merah mencapai 10 ton per hektare. Akibat cuaca buruk dan banjir, produktivitasnya turun menjadi 5,7 ton per hektare.

Selain itu, harga jual bawang merah di tingkat konsumen juga melonjak hingga Rp40.000 per kg. Padahal harga acuan yang ditetapkan Kementerian Dalam Negeri Rp32.000 per kg. "Hal itu membuat petani menjual bawang merah miliknya, termasuk yang seharusnya disimpan sebagai bibit untuk ditanam Juni," ucap Yulia.

3504